“USA! USA! USA!”
Beberapa mahasiswa Amerika terlihat antusias meneriakkan kata tersebut sambil bertepuk tangan setelah sekitar lima puluh tutor bersama-sama membawakan lagu kebangsaan Amerika “The Star Spangled Banner” di gedung D8 Fakultas Sastra (03/07). Tidak bisa merasakan langsung kemeriahan perayaan kemerdekaan di negara asal tidak membuat 29 mahasiswa Critical Language Scholarship (CLS) kehilangan momen spesial pada 4th July. Pasalnya, mereka masih harus melaksanakan ujian tengah semester pada minggu tersebut.
Sebelum tutor menyanyikan lagu kebangsaan Negeri Paman Sam tersebut, ke-29 mahasiswa sukses menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dengan khidmat. Setelah itu, dilanjutkan oleh penampilan pengajar, tutor, dan keenam kelas mahasiswa CLS.
Menurut Ibu Jolanda Pandi, Direktur Perwakilan Luar Negeri CLS 2013, acara itu merupakan acara santai, tetapi sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia memiliki toleransi tinggi terhadap bangsa lain. Hal tersebut juga bisa diartikan untuk menjalin pengertian masyarakat Indonesia-Amerika.
“Saya senang teman-teman panitia menyiapkan lampion dan kembang api karena hal tersebut mampu menghadirkan suasana Amerika saat 4th July berlangsung. Penduduk Amerika biasanya berkumpul bersama teman-teman dan keluarga di suatu tempat, memasak barbeque, mendengarkan lagu pop, dan menyalakan kembang api serta lampion,” ungkapnya.
Ia menambahkan, “Jika diperhatikan saksama melalui sejarah, kemerdekaan Amerika sebenarnya paling dirasakan oleh masyarakat Amerika bagian Selatan, bukan Amerika bagian utara. Maka dari itu, akan berbeda esensi dan pemaknaannya di setiap negara bagian.”
Jared Keller, mahasiswa Amerika asal New Mexico mengaku senang ada perayaan 4th July yang dikhususkan untuk mereka. Bedanya, di Amerika dia bisa sepuasnya berpesta barbeque, kue, dan salad, tetapi di Indonesia tidak. Begitu juga yang dirasakan Kelly Heber, mahasiswa asal Florida itu mengungkapkan suka citanya dengan memberikan bros komposisi tiga warna bendera Amerika (biru, merah, putih) kepada tutor dan koordinator CLS Indonesia, Bapak Gatut Susanto.
Malam itu panggung disulap dengan nuansa Amerika dimeriahkan penampilan atraktif yang mengundang tawa dan juga haru. Acara ditutup dengan diterbangkannya beberapa lampion harapan dan kembang api yang silih berganti dinyalakan.Tanty