Setiap tahunnya, UM melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Namun, ada hal yang spesial pada KKN semester ini dibandingkan dengan KKN sebelumnya. Beberapa pembekalan sebelum pelepasan mahasiswa KKN ke lingkungan masyarakat dilakukan.
Pembekalan yang dilaksanakan selama dua hari, Sabtu-Minggu (11-12/05) itu diikuti oleh sekitar 1.524 mahasiswa yang terbagi dalam beberapa tempat. Materi yang dibahas dalam pembekalan itu berkaitan dengan pelaksanaan KKN yang berfokus pada bidang nonfisik, seperti pemberdayaan masyarakat.
Selanjutnya, acara pe­lepasan KKN di­lak­sanakan pada Senin (20/05) di gedung Graha Cakrawala UM. Yang me­narik pada acara pe­lepasan itu adalah acara di­lakukan dengan santai. Ada beberapa hiburan dari panitia maupun mahasiswa. Masuk ke acara inti mahasiswa KKN semester ganjil 2013 melakukan pem­bacaan ikrar bersama. Di­lanjutkan dengan sam­butan oleh Bapak Hendyat Soetopo, Wakil Rektor I.
Dalam sambutannya, Bapak Hendyat menekankan bahwa maha­siswa KKN yang terjun di masyarakat harus pandai-pandai mem­bawa diri dan tidak menciderai budaya yang sudah ada pada masyarakat.
Usai sambutan WR I, pembacaan laporan tentang KKN dibacakan oleh Ketua PSW pusat KKN, Bapak Hendri Puswitro. “Mahasiswa KKN akan ditempatkan pada tiga daerah. Dua kabupaten, yakni Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar, serta satu kota, yakni Kota Batu. Selain itu, mahasiswa akan dibagi dalam 15 kecamatan dan akhirnya dibagi lagi dalam 63 lokasi,” ungkap Bapak Hendri.
Ada sekitar tiga puluh dua dosen yang terlibat dalam pelaksanaan KKN kali ini. Pada sebagian besar fakultas, pelaksanaan KKN masuk dalam nilai mata kuliah sebanyak 4 SKS, maka penilaian KKN dianggap penting. “KKN ini dinilai oleh DPL dan juga pihak LP2M,” imbuh Bapak Hendri.
Pihak UM berharap kehadiran mahasiswa KKN di masyarakat mampu mengembangkan potensi yang ada di daerah tersebut. Selain itu, tujuan KKN UM juga mengembangkan pemberdayaan masyarakat sebagai motor berkembangnya potensi-potensi yang dimiliki oleh daerah.
“Kita di lapangan tidak melakukan KKN fisik, seperti membangun, mengecat, atau membelikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan desa. Namun, kita lebih pada KKN nonfisik sesuai dengan brand UM, yakni The Learning University. Lebih rincinya, bentuk kegiatan KKN kita antara lain penyuluhan (informational), pelatihan (institutional), pendampingan (developmental), dan aksi (movemental).”
Acara ditutup dengan pemberian motivasi kepada mahasiswa yang diberikan oleh motivator Feri Dwi Sampurno yang didatangkan oleh mitra UM, yakni Telkomsel. Motivasi yang diberikan berkaitan dengan semangat yang harus dinyalakan oleh mahasiswa yang akan mengabdikan dirinya selama dua bulan di daerah-daerah tujuan KKN. Akhirnya, mahasiswa diberangkatkan dari UM dengan menggunakan mobil.Iin