Terhitung hari Jumat (28/06) Aula Gedung A3 lantai II tampak dipadati oleh ratusan mahasiswa yang sudah mulai duduk rapi. Sejak pukul 08.00 WIB  terlihat deretan mahasiswa yang sedang melakukan registrasi untuk mengikuti Kuliah Tamu bertema “Legislasi Siskamnas adalah Wujud Implementasi Amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945”.
Meskipun acara sedikit terlambat dari yang diagendakan, tak menyurutkan semangat para mahasiswa untuk bertemu langsung dengan Bapak Sjafie Sjamsoedin selaku Wakil Menteri Pertahanan RI. Tidak hanya mahasiswa UM yang tampak pada acara tersebut. Terlihat pula beberapa mahasiswa dari beberapa peguruan tinggi, antara lain Universitas Brawijaya dan Universitas Muhammadiyah Malang.
Kedatangan Bapak Sjafie disambut langsung oleh Rektor UM, para pejabat universitas, Ketua BEM UM, dan beberapa mahasiswa dari berbagai univesitas di Jawa Timur. Penyambutan dilanjutkan dengan berbincang di ruang Rektor.
Dalam perbincangan tersebut, Sjafie Sjamsoedin mengaku senang bisa berkesempatan untuk mengunjungi UM dalam forum Kuliah Tamu sekaligus sosialisasi tentang RUU Kamnas. Acara Kuliah Tamu sendiri dibuka oleh Rektor pukul 10.20 WIB. Dilanjutkan dengan pemaparan RUU Kamnas oleh Bapak Sjafie Sjamsoedin.
Materi yang disampaikan pada kegiatan itu adalah tentang pentingnya landasan hukum bagi keamanan nasional. Garis besar topik yang disampaikan adalah kajian RUU Kamnas yang didasarkan pada tujuan UUD 1945, yakni melindungi NKRI dengan segala isinya yang menyiratkan bahwa keamanan dan rasa aman adalah kebutuhan utama sejajar dengan kebutuhan kesejahteraan dan kecerdasan kehidupan bangsa.
Selain berdasarkan UUD 1945, ia memaparkan RUU Kamnas ditilik dari beberapa latar belakang, salah satunya latar kondisional posisi geografis Indonesia sangat rawan menerima berbagai distorsi globalisasi, regional, dan domestik yang dapat bermuara pada stabilitas nasional terhadap kebutuhan teritorial dan kedaulatan negara.
Setelah materi tersebut dipaparkan, diadakan sesi tanya jawab dengan mahasiswa. Salah satu pertanyaan berkaitan tentang adanya wajib militer bagi masyarakat sebagai komponen cadangan. Pada akhir kegiatan tersebut, Rektor UM dan Wakil Menteri Pertahanan RI bertukar cideramata sebagai kenang-kenangan.Lailil