Oleh Iin Munawaroh

Liburan telah tiba. Saatnya me­nyegarkan fisik dan pikiran dari rutinitas keseharian kita. Banyak cara untuk mengisi liburan, salah satu caranya adalah pergi ke tempat wisata alam. Beberapa tempat wisata alam, seperti gunung, pantai, taman, pemandian sumber air panas, air terjun, semuanya ramai diserbu oleh pengunjung. Kali ini ada yang menarik di agenda liburan kru Majalah Komunikasi UM, masih berkaitan dengan wisata alam. Kami segenap kru mengunjungi eksotisnya pantai selatan di Malang, yaitu Pantai Balekambang dan Pantai Kondang Merak. Pasti sudah banyak yang tahu tentang pantai Balekambang. Pantai yang khas dengan Pura Hindu yang menjorok ke tengah pantai. Suasananya yang asri dengan pemandangan super indah dan pasir putih kecokelatan, menggelitik para wisatawan untuk berlama-lama tinggal di pantai ini.Tak tanggung-tanggung, kebanyakan dari pengunjung datang berombongan dengan agenda liburan yang tentunya asyik. Ada yang datang bermain air, ada yang berburu foto, dan ada yang sengaja duduk-duduk santai di pinggir pantai bersama keluarga sambil menikmati bekal yang dibawa.
Rombongan kami pun memiliki agenda liburan yang menyenangkan. Kami berduabelas orang berangkat dengan menggunakan carteran travel dari Jalan Surabaya pada Minggu (07/07) pukul 06.00 WIB. Canda tawa pun menghiasi perjalanan kami ini. Berbagai perbincangan hangat serta sesekali gurauan ringan membuat perjalanan kami semakin menyenangkan. Kali ini kami melewati jalur Malang-Turen-Gondanglegi-Bantur-Pantai Balekambang-Pantai Kondang Merak.
Perjalanan pun yang menghabiskan waktu sekitar tiga jam tidak hanya melewati jalan mulus saja. Namun, juga harus melewati jalan yang terjal, naik-turun gunung dengan pemandangan di sisi kanan dan kiri hutan yang masih sangat alami. Akhirnya, kami pun sampai di Pantai Balekambang.
Sesampainya di Pantai Balekambang, kami langsung berhambur untuk merasakan deburan ombak di bibir pantai. Hmmm, rasanya memang menyenangkan. Segala penat di perjalanan langsung hilang terbayar dengan nuansa segar pantai. Beberapa saat kemudian kami berkumpul untuk memotret kebersamaan kami yang berlatar Pantai Balekambang. Rasanya sungguh menyenangkan.
Dengan berjalan kaki menyusuri pinggir pantai dengan pasir yang lembut, kami pun bergegas menuju pura di ujung pantai. Di sela-sela perjalanan, kami sempat mengabadikan perjalanan kami dengan berfoto-foto ria. Layouter dan ilustrator Komunikasi sangat senang bukan main hunting foto, sampai apa saja yang ditemui difoto.
Rasa puas pun memuncak saat kami tiba di ujung jembatan kecil sebagai jalan menuju Pura Hindu di tengah pantai. Pengunjung Pantai Balekambang hari ini memang sedang banyak, sehingga kami harus bergantian jalan dan tempat berfoto dengan wisatawan lainnya. Namun, hal itu tak menjadi masalah karena dari pura itulah pemandangan Balekambang yang sebenarnya tampak semakin menggoda.
Deburan-deburan ombak yang silih berganti, dengan luasnya permadani laut yang membiru, serta semilir angin yang membelai kami membuat kami betah berlama-lama di situ. Sepanjang mata memandang hanyalah keindahan-keindahan menakjubkan yang tersaji.
Kami sempat mampir ke salah satu kios untuk menikmati segarnya es degan langsung dari batok kelapanya. Harga yang dipatok untuk untuk satu es degan tidak terlalu mahal, sekitar Rp5.000,- sampai Rp6.000,- saja. Selesai membasahi tenggorokan, kami pun langsung meluncur ke tempat mobil yang mengantar kami dan melanjutkan perjalanan ke Pantai Kondang Merak.
Namun, sebelumnya sekitar lima ratus meter dari pintu masuk Pantai Balekambang dalam perjalanan balik arah, ada tulisan ‘Selamat Datang di Pantai Kondang Merak’. Berbeda dengan Pantai Balekambang, Pantai Kondang Merak memang jarang dikunjungi wisatawan termasuk sebagian besar dari kami. Dengan rasa penasaran yang amat sangat, kami pun melaju membelah jalan menuju Pantai Kondang Merak tersebut.
Jalan dari batu kapur yang runcing dengan tanjakan hampir sembilan puluh derajat juga turut menyambut kami. Seluruh permukaan jalan batu kapur yang licin berlumpur karena air hujan, terjal, dan berkelok, mirip dengan sirkuit balap mobil yang menegangkan. Belum sempat kami membenahi posisi duduk setelah mengalami guncangan hebat, kami sudah terlempar ke sana-ke mari kembali oleh rintangan ekstrem.
Sepanjang perjalanan menuju Pantai Kondang Merak, yang tepatnya berada di Kecamatan Donomulyo, terletak 2 km di sebelah Pantai Balekambang, kami dibuat tercengan dengan rute perjalanannya. Sepanjang jalan tidak kami temui satu rumah pun. Yang ada hanya semak belukar dan hutan-hutan lebat di sekitarnya. Tidak terbayangkan jika perjalanan kami lalui dengan sepeda motor atau dilakukan di malam hari, pasti akan semakin menakutkan. Jalanannya pun kecil, hanya cukup dengan satu mobil yang lewat. Terkadang jika kami berpapasan dengan wisatawan yang menggunakan sepeda motor, kami harus berhenti sejenak untuk memberikan kesempatan mereka lewat terlebih dahulu.
Sesampainya di Pantai Kondang Merak, segala letih dan mual kami terbayar tuntas. Pantai yang masih asri belum tersentuh banyak wisatawan ini memang benar-benar indah, lebih indah dibandingkan pantai Balekambang. Ombak pantai yang lebih tenang membuat kami betah berlama-lama bermain kecipak air di bibir pantai. Airnya pun tak terlalu lengket dan terasa sejuk, hampir mirip dengan air tawar biasa.
Hal pertama yang kami lakukan sesampainya di Pantai Kondang Merak adalah mengisi perut kami yang keroncongan. Menunya memang biasa, tapi terasa sangat nikmat karena kami makan sambil menikmati semilir angin dan pemandangan indah Pantai Kondang Merak.
Walaupun masih alami dan jarang dikunjungi wisatawan, fasilitas di pantai ini cukup memadai. Beberapa toilet, musala, pusat kesehatan, dan penjual ikan ada di tempat ini, sehingga kami merasa dimanjakan. Petualangan pun dimulai. Awalnya, kami bermain air saja, tetapi batu-batu karang yang ada di sekitar pantai menggoda kami untuk memungutnya.
Sambil mencari batu karang, kami pun bercanda ria dan menikmati lembutnya hempasan angin dan ombak yang halus dari pantai. Kami menyusuri sepanjang jalan berpasir di pinggir pantai yang lembut. Karang-karang besar di sekitar pantai, menambah eksotisnya Pantai Kondang Merak ini. Puas menjelajah sisi Pantai Kondang Merak dari ujung ke ujung, kami akhirnya harus rela meninggalkan tempat ini, karena waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB. Kami pun pulang dengan perasaan puas dan fresh kembali.