UM peduli mahasiswa dan alumni. Hal itu dibuktikan dengan berbagai kegiatan untuk meningkatkan bekal mahasiswa dan alumni UM yang akan terjun dalam dunia kerja. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain, Workshop Etika dalam Dunia Kerja pada Selasa (22/10), Pengembangan Kepribadian dan Komunikasi dalam Dunia Kerja pada Jumat (25/10), serta Pelatihan Membuat Surat Lamaran Pekerjaan pada Jumat (01/11). Ketiga acara tersebut diselenggarakan oleh Subag MPIKA UM dengan pemateri-pemateri yang berkompetensi.
Suguhan acara yang sangat berkesan tersebut sanggup menarik banyak peserta yang tidak hanya terdiri atas alumni UM saja, tetapi mahasiswa semester muda pun juga sangat antusias mengikuti serangkaian acara tersebut. Selain materi yang bermanfaat, acara tersebut juga tidak dipungut sepeser pun biaya, tetapi dilengkapi dengan fasilitas sertifikat dan konsumsi membuat Aula Utama Gedung A3 Lantai II selama acara tersebut selalu penuh.
Pemateri dalam Workshop Etika dalam Dunia Kerja adalah Bapak Iwan Nazaruddin. Ada beberapa resep yang diberikan oleh Bapak Iwan terkait dengan etika dalam dunia kerja yang harus diperhatikan, yaitu selalu datang tepat waktu, tidak sombong, tidak menunjukkan sikap malas, tidak menunjukkan sikap ragu-ragu, pemalu, tidak semangat, serta tidak berani berubah dan mengubah. Bapak Iwan juga menekankan ketika masuk dalam dunia kerja, kita harus selalu mengingat resep ‘DSR=PRO’, yang artinya Diligent (sikap rajin) yang digabung dengan Skill (kemampuan) dan Responsibility (tanggung jawab) akan menghasilkan Produktivity (produktivitas). Bapak Iwan menjamin dengan menggunakan rumus itu, seseorang akan berhasil dalam pekerjaannya. Di akhir sesi materi Bapak Iwan Nazaruddin, disajikan sebuah video yang membangkitkan semangat para peserta untuk terus melangkah maju demi menggapai cita-cita.
Pemateri yang dipercayai dalam acara Pengembangan Kepribadian dan Komunikasi dalam Dunia Kerja adalah Ibu Pratiwi Julia. “Untuk menghadapi dunia kerja yang berada di depan mata, tentu setiap mahasiswa tingkat akhir harus mempersiapkan diri sebaik mungkin agar dapat bersaing dalam kerasnya titian yang menanti. Penampilan dan komunikasi menjadi ‘bungkus’ kemampuan dan kepribadian yang ada dalam diri kita. Tidak mungkin para perekrut tenaga kerja dapat melihat keseluruhan aspek kehidupan kita tanpa kita sendiri mampu mempromosikannya di depan publik. Penampilan, tatapan mata, dan gestur akan menampakkan rasa kepercayaan diri serta kepribadian kita dalam sekali lihat. Itulah hal pertama yang diamati oleh para perekrut tenaga kerja ketika kita baru saja memasuki ruangan wawancara. Semua orang itu tidak ada yang jelek. Semua wanita ya cantik. Semua laki-laki ya tampan. Jika kita tidak bisa menghargai diri kita sendiri, bagaimana orang lain dapat menghargai diri kita?” jelas Ibu Pratiwi ketika menyampaikan materi.
Ibu Pratiwi menekankan pentingnya kerapian dan penampilan yang khas diri sendiri, sehingga membuat nyaman dan percaya diri. Hal itulah yang mempengaruhi orang lain temasuk para HRD di perusahaan-perusahaan ketika melihat para pelamar pekerjaan.
Pelatihan menulis surat lamaran kerja dipandu oleh Ibu Aria Fikriyah. Ketika sebuah perusahaan membuka lowongan pekerjaan, para pelamarnya bisa saja mencapai ratusan. Human Resource Development (HRD) yang biasanya menjadi penanggung jawab dalam proses perekrutan tenaga kerja di dalam sebuah perusahaan, tidak akan membaca surat lamaran tiap orang. Jadi, kita harus berlaku berbeda agar diperhatikan oleh para HRD.
Ibu Aria menerangkan bagaimana trik yang harus kita tahu agar surat lamaran kita bisa bersaing dengan ratusan surat lamaran lain. Cara yang ditawarkan oleh Ibu Aria adalah dengan membuat surat dan amplop untuk berkas lamaran kita sendiri. Kertas amplop yang hanya monoton berwarna coklat disulap menjadi beragam warna. Kertas untuk membuat amplop adalah kertas linen yang biasa digunakan untuk mencetak surat undangan pernikahan. Kertas untuk mencetak surat lamaran pekerjaan pun didesain dengan indah serta menggunakan kertas linen.
Syaratnya, warna kertas yang dipilih antara amplop dan suratnya senada. Syarat yang lain, kertas linen yang digunakan untuk membuat amplopnya dipilih kertas yang berwarna gelap, misalnya coklat tua, biru tua, hijau tua, atau merah tua. Sedangkan kertas yang digunakan untuk suratnya dipilih kertas linen berwarna lebih lembut, misalnya krem, hijau muda, kuning, dan sebagainya.
Kru Komunikasi berhasil mewawancarai salah seorang alumnus UM yang mengikuti tiga acara tersebut. “Acaranya sangat bermanfaat. Bagi saya yang sudah alumni, pasti mengalami kebingungan menghadapi dunia kerja. Apa saja persiapannya dan apa saja yang harus dilakukan. UM telah mengadakan acara yang sangat bermanfaat bagi para alumni,” terang Nailul Insani, alumnus Jurusan Pendidikan Geografi saat diwawancara kru Komunikasi.Vryda