Cedera yang pernah ia alami membuatnya berpindah
fokus dari selam ke renang namun hal tersebut tak lantas
membuatnya patah semangat. Terinspirasi dari cedera
itu pula ia mencoba membuat karya tulis mengenai suplemen
alternatif yang berkhasiat untuk memenuhi kebutuhan
kalsium dan dapat mencegah dari cedera. Lalu bagaimanakah
perjalanan mahasiswi angkatan 2012 ini menjadi seorang
mawapres. Berikut wawancaranya bersama Komunikasi.

Apa motivasi Anda mengikuti Mawapres?
Awalnya hanya coba-coba ditingkat fakultas. Sebenarnya
saya tidak yakin karena ada tes bahasa inggris. Namunketua
jurusan saya terus mendorong saya untuk tetap mengikuti
mawapres sehingga pada akhirnya saya mengikuti ajang ini.
Pernah cedera membuat suplemen alternativ untuk memenuhi
kebutuhan kalsium. Sejak SD suka renang. Bahkan maba juga
tidak terbesit jadi mawapres.
Bagaimana kisah perjalanan Anda untuk meraih gelar
Mawapres?
Setelah saya terpilih menjadi pemenang mawapres tingkat
fakultas saya mendapat arahan dari dosen untuk karya tulis
saya.Pada H-1 menjelang presentasi karya tulis saya disarankan
untuk ganti dosen untuk konsultasi saya sempat kaget namun
Alhamdulillah ternyata bisa.
Apa modal Anda bawa untuk mengikuti Mawapres?
IPK, presentasi karya tulis, tes psikologi, tes bahasa Inggris,
dan wawancara.Sebelumnya saya sempati PON bidang selama
tahun 2012 kemudian Pomda bidang renang dan terpilih menjadi
perwakilan daerah untuk mengikuti Pomnas dibidang yang sama,
namun di Pomnas tidak masuk 3 besar, hanya peringkat 4. Pernah
juga ikut berpartisipasi dalam kejurnas renang.Awalnya saya fokus
pada bidang selam namun saat berpartisipasi pada pelatihan
nasional (pelatnas) mengalami cedera dan pada akhirnya
mengikuti pelatihan daerah lagi.
Apakah dari awal Anda melakukan semua kegiatan dengan tujuan
untuk meraih gelar Mawapres?
Tidak. Tujuan saya kuliah pengen pelatih profesional. Selama
ini sayamelihat banyak pelatih renang bukan dari basic pelatihan
renang. Melihat hal tersebut saya termotivasi untuk benar-benar
menjadi pelatih renang yang profesional.
Mengapa Anda layak
menjadi seorang Mawapres dibandingkan dengan
nominator yang lain?
Semuanya bagus, semua dapat kritikan.Saya tidak tahu apa
yang membuat saya layak. Saya tidak memikirkan kalah atau
menang. Saya dari kecil diajarkan sportif yang penting maju terus
dan pantang menyerah.
Mengapa Anda yakin dengan basic ilmu yang Anda miliki dapat
membawa Anda menjadi seorang Mawapres?
Saya hanya fokus pada bidang yang saya tekuni. Jika suatu saat
apa yang saya tekuni ternyata diakui oleh orang lain hal maka
setidaknya saya mampu membuktikan bahwa apa yang saya
kerjakan selama ini tidak sia-sia.
Adakah kesulitan atau kendala sebelum, selama, atau setelah
proses pemilihan Mawapres?
Saat menyusun karya tulis, jurnal berbahasa Indonesia tentang
olahraga dan kesehatan masih sangat jarang sehingga saya
harus bekerja dua kali. Kendala lain adalah manggunakan bahasa
inggris saat presentasi 3 besar. Setelah manjadi mawapres tidak
ada kendala atau beban. Saya ingin meningkatkan IP saya dan
ingin lulus lebih cepat.
Apa misi Anda untuk UM setelah dinobatkan menjadi seorang
Mawapres?
Saya ingin lulus kurang dari 8 semester. Saya juga ingin
mempromosikan FIK untuk lebih berprestasi didalam atau diluar
kampus. Saya ingin membuktikan bahwa FIK juga bisa berprestasi
meskipunsarana dan prasarana masih kurang memadai dibanding
Universitas lain.