artflow_201412031259Meskipun telah meraih suatu prestasi yang luar biasa membanggakan, UM tak lantas berpuas hati. Hal ini dikarenakan kesuksesan yang telah diraih dipandang sebagai langkah awal bagi kesuksesan-kesuksesan besar lainnya di masa mendatang. UM terus berupaya mengembangkan diri sehingga eksistensinya semakin diakui dunia. Salah satu di antaranya adalah turut berperan aktif dalam pengembangan lesson study di Indonesia, khususnya wilayah timur Indonesia.
Langkah ini menorehkan suatu sejarah tersendiri seiring berkembangnya universitas. Menurut Dr. Ibrohim, pakar lesson study UM, lesson study merupakan salah satu bentuk penerapan konsep learning community, yaitu sekelompok guru, siswa, atau pimpinan sekolah yang melakukan aktivitas saling belajar dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan pendidikan di sekolah. Lesson study atau jugyokenkyu berasal dari Jepang dan telah diterapkan di negeri asalnya sejak tahun 1890-an. Sampai sekarang, lessson study telah mengalami perubahan dan perkembangan sehingga banyak diterapkan di Jepang dan di negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, lesson study pertama kali diperkenalkan oleh para tenaga ahli Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam rangkaian kegiatan follow-up program dari Indonesia Mathematics and Science Teaching Education Project (IMSTEP), yaitu program kerjasama teknis antara Depdiknas dengan lembaga bantuan luar negeri JICA. Mitra dalam kerja sama teknis yang berlangsung sejak tahun 1998 ini adalah FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan FMIPA UM.
Sebagai lembaga pendidikan yang mengutamakan nilai akademis, UM merasa perlu untuk lebih mengembangkan lagi lesson study yang sebelumnya diadaptasi dari negeri matahari tersebut. Sehubungan dengan itu, kemudian dibuatlah sebuah perjanjian kerja sama antara UM dan lembaga bimbingan terbesar di Jepang yang bernama Benesse.
Kerja sama antara UM dengan Benesse ini menghasilkan sebuah program lesson study baru yang diberi nama Benesse Lesson Study Club (BLSC). Dalam program ini, para guru yang berminat untuk mengasah kemampuannya dalam mengajar dapat bergabung. Dengan demikian, tidak ada unsur paksaan dalam mengikuti BLSC ini.
Sistem pembelajaran yang diberikan Benesse menggunakan cara yang berbeda dengan yang berlaku di Indonesia. Sistem yang diterapkan oleh Benesse merupakan sistem yang mengajarkan bagaimana asal-usul suatu hitungan atau rumus. Hal ini memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang mendalam sehingga tidak hanya sekadar penghafalan rumus penghitungan.
“Benesse juga mentraining para mahasiswa UM untuk dijadikan tutor mereka di sekolah-sekolah yang telah tergabung dalam BLSC. Para mahasiswa tersebut bertugas untuk mengawasi para siswa ketika mengerjakan soal-soal yang diberikan Benesse, serta memberikan bantuan apabila ada soal yang kurang dipahami,” tutur Bapak yang juga menjabat sebagai Ketua Jurusan Biologi UM.
Lebih lanjut, Pak Ibrohim, demikian biasanya beliau dipanggil, menyampaikan bahwa tuntutan guru mengajar 24 jam dalam seminggu merupakan hal yang berat. Namun, hal ini jangan dijadikan alasan bagi para guru untuk tidak mengikuti Lesson Study Club. Hal ini justru dapat dijadikan sarana untuk terus berkarya guna mengembangkan media-media pembelajaran baru yang sesuai dengan setiap jenis karakter siswa.Iqlima