_OKedit launching lustrum new

Lustrum maupun dies natalis merupakan serangkaian acara yang tidak bisa terpisahkan dari lahirnya sebuah institusi atau lembaga. Dua agenda itu merupakan sebuah tradisi yang selayaknya dijaga sebagai bentuk rasa syukur warga institusi dan pihak di luar institusi.Pada 2014 ini, UM akan menyongsong Dies Natalis Ke-60 dan Lustrum XII. Enam puluh tahun perjalanan UM bukanlah masa yang sebentar. Perjalanan panjang itu bahkan telah ditempuh UM dengan ratusan ribu lulusan sebagai saksinya. Dalam rangka menapaki usia yang ke-60 itu, Lustrum XII hadir dengan serangkaian kegiatan yang berbeda dari dies natalis pada tahun sebelumnya.

Hakikat Lustrum XII UM
Makna lustrum bagi perguruan tinggi  merupakan refleksi lima tahunan yang menggambarkan siklus produktivitasnya dalam menghasilkan lulusan. Asumsi yang digunakan adalah perguruan tinggi tersebut telah meluluskan sarjana angkatan pertama setelah mahasiswa menempuh studi selama lima tahun.
Rektor UM, Prof. Dr.  Suparno, memaknai lustrum dan dies natalis sebagai upaya mengenali jejak-jejak institusi yang harus dipahami bagi seluruh warga dan penyelenggara. Hal itu dimaksudkan agar jejak yang dicapai bukan hanya diketahui oleh masyarakat kampus pada masa sekarang, tetapi juga dikenali  warga kampus di masa yang akan datang. Serangkaian acara telah dihelat di kampus UM sejak tanggal (1/03) lalu sampai dengan puncak acara pada (18/10) mendatang.

Penyelenggaraan Lustrum XII UM
Semakin bertambah usia UM, maka ia harus membawa kebermanfaatan sebesar-besarnya untuk kemaslahatan masyarakat. Peringatan Lustrum XII bukan hanya untuk mengikuti perkembangan tradisi. Namun, juga sebagai introspeksi, retrospeksi, refleksi, dan proyeksi dalam mengembangkan UM agar menjadi lebih maju dan mandiri menuju perwujudan diri sebagai perguruan tinggi kelas dunia.
Lustrum juga merupakan sebuah peristiwa untuk menghargai perjuangan para pendahulu. “Tidak ada lustrum, maka tidak ada  arena pemberian penghargaan setinggi-tingginya bagi pendiri dan pejuang UM,” tegas Rektor UM. Ia juga menggarisbawahi bahwasanya peringatan Lustrum XII itu tidak memiliki unsur hura-hura semata. Latar belakang yang terpenting dari penandaan Lustrum XII itu adalah adanya keinginan untuk menandai jejak-jejak perkembangan universitas dalam rangka melanjutkan para perintis dan pendahulu demi kebesaran dan kejayaan universitas.
Dari latar belakang tersebut tercetuslah beberapa tujuan penyelenggaraan kegiatan Lustrum XII UM tahun 2014, yaitu (1) sebagai bentuk introspeksi dan refleksi diri untuk memetik hikmah bagi penetapan langkah ke depan agar UM lebih mantap dalam berkarya dan terus berkarya, (2) silaturahmi dan publikasi internal dan eksternal UM, agar silaturahmi dan kerja sama antar-civitas akademik UM lebih mantap dan sinergi, serta kerja sama kemitraan dengan pihak luar dapat berjalan lebih baik dan lebih berkembang, (3) menunjukkan prestasi kerja dan keunggulan yang telah dicapai UM, serta prestasi lainnya kepada masyarakat luas, dan (4) menjaring dan mengidentifikasi masukan dari dalam dan luar warga UM, agar program kerja UM lebih relevan dengan tuntutan dan kebutuhan stake holder dalam upaya meningkatkan dharma, kinerja, dan karya UM untuk bangsa, negara, serta kemanusiaan. Rektor UM menegaskan bahwa Lustrum XII itu diselenggarakan dalam tujuan besar menyongsong UM yang mandiri dan bermartabat.

UM yang Mandiri dan Bermartabat
Tema Lustrum XII UM adalah “Mandiri dan Bermartabat” yang direpresentasikan dengan seluruh rangkaian program Lustrum XII yang terkait dengan program kemuliaan dan pemberdayaan untuk menampilkan kembali kegairahan dan semangat berbuat positif untuk kejayaan UM di masa-masa mendatang.
Program yang digelar sejak Maret sampai Oktober mendatang merupakan program yang berskema pemberdayaan. Hal itu sebagai awal yang baik akan niat besar UM menjadi perguruan tinggi yang mandiri dan bermartabat. Dalam Lustrum XII UM itu, Rektor UM mengatakan bahwa pencapaian  terbesar adalah sebuah puncak perjuangan sementara yang ditandai oleh akreditasi institusi A. “Dari sekian banyak standar BAN-PT, semua berangkat dari evaluasi diri, dan semua ini berkat seluruh usaha dari civitas akademik di UM,” tegasnya.
“Saya mengatakan ini sebagai puncak perjuangan sementara, sebab sebuah institusi tidak boleh berpuas diri dari hasil yang telah diperoleh, melainkan harus terus memupuk kesadaran diri dan kesadaran bersama untuk mempertahankan ataupun meningkatkan pencapaian ini,” tambahnya. Dengan adanya akreditasi A tersebut, UM harus semakin mampu membuktikan eksistensinya sebagai perguruan elit dan Lembaga Perguruan Tinggi Keguruan (LPTK) pertama yang memperoleh akreditasi A.

Serangkaian Kegiatan Lustrum XII UM
Setiap kegiatan tentu memiliki susunan kepanitiaan untuk membantu terselenggaranya kegiatan tersebut, demikian pula dengan kelangsungan Lustrum XII UM. Pembentukan panitia yang dilaksanakan pada 6 Januari lalu menjadi awal perencanaan konsep untuk serangkaian kegiatan dalam Lustrum XII itu. Dalam kepanitiaan tersebut, tergabunglah seluruh unit UM dengan pembagian tanggung jawab yang merata. Dengan arahan Rektor UM dengan dibantu oleh para wakil rektor, dekan, dosen, dan kepala unit-unit kerja UM, persiapan penyelenggaraan kegiatan Lustrum XII telah dilangsungkan dan dilanjutkan hingga melewati puncak acara pada 18 Oktober mendatang.
Serangkaian acara telah disusun dalam rapat besar kepanitiaan Lustrum XII UM dan beberapa pihak telah diamanahi sebagai ketua pelaksana dari sejumlah kegiatan besar tersebut. Secara umum, serangkaian kegiatan itu ditangani oleh dua bagian kepanitiaan, yakni panitia pengarah dan panitia pelaksana. Panitia pengarah diketuai oleh Rektor UM, sedangkan panitia pelaksana diketuai oleh dosen FT, Apif M. Hajii, S.T., M.Sc., Ph.D. “Acara lustrum ini adalah acara yang besar dengan tantangan yang besar pula,” ungkap ketua pelaksana. “Tantangan terbesarnya adalah bagaimana panitia bisa menghidupkan suasana UM dalam rentang setahun ini menjadi suasana lustrum. Tugas ini cukup menantang karena kita dituntut agar kegiatan dan sayembara yang dilaksanakan bisa membakar semangat civitas akademik UM dan sekitarnya sehingga mereka juga merasakan bahwa lustrum ini milik kita bersama,” tambahnya.
Secara keseluruhan, terdapat dua belas kegiatan besar yang memiliki anak-anak kegiatan. Kegiatan besar tersebut adalah (1) penganugerahan gelar, (2) penerbitan sejarah, (3) penerbitan buku ilmiah, (4) pameran akademik & job fair, (5) seminar, (6) beasiswa, (7) UM peduli, (8) lomba/ sayembara, (9) kegiatan olahraga, (10) seni & budaya, (11)  peresmian aset-aset UM, dan (12) puncak acara Lustrum XII.
Acara penganugerahan gelar yang dilaksanakan adalah penganugerahan gelar honoris clausa (17/10) dan The Learning University Awards (18/10). Acara penerbitan sejarah yang dimaksud adalah buku sejarah 60 tahun UM dan album alumni dan opini yang telah dilaksanakan pada Agustus lalu. Kemudian dilanjutkan dengan acara penerbitan buku ilmiah, yakni (a) dua belas buku karya dosen, (b) profil guru besar dan doktor, (c) bunga rampai karya dosen dan mahasiswa, dan (d) pemikiran tokoh cendekiawan UM yang seluruhnya telah dilaksanakan pada September lalu.
Kegiatan pameran akademik dan job fair merupakan kegiatan yang meliputi (a) pameran pendidikan internasional dan job fair (11-12/09) serta (b) pameran produk akademik (11-16/10). Kemudian kegiatan Seminar yang dimaksud adalah (a) 1st UM Research Symposium (8-9/10) dan (b) Seminar 1000 Doktor UM (September). Di samping itu, UM juga melaksanakan kegiatan sosial yang berupa pemberian beasiswa (SD/SMP/SMU dan mahasiswa berprestasi) dan UM Peduli. Acara yang tergabung dalam serangkaian UM Peduli meliputi donor darah (15-16/10), bakti sosial (Juni), pemeriksaan kesehatan (15-16/10), dan pemuliaan guru (Agustus).
Selain beberapa kegiatan di atas, sayembara dan kegiatan olahraga turut memeriahkan terselenggaranya Lustrum XII UM. Sayembara yang dimaksud antara lain (a) desain arsitektur pada 1 Mei-11 Oktober, (b) fotografi pendidikan pada 1 April-16 Agustus, (c) desain merchandise UM pada 1 April-30 Agustus, (d) inovasi guru dan siswa pada 1 April-11 Oktober, (e) LPIR SMP/SMA/sederajat tingkat nasional (Agustus-September), dan (f) MTQ mahasiswa tingkat Jawa Timur pada 29-31 Mei lalu. Sementara kegiatan keolahragaan yang tidak kalah menariknya dengan sayembara antara lain (a) UM fun bike pada bulan Oktober, (b) UM cup – turnamen sepak bola antar PTN se-Jatim (15-22/9), (c) mini football antar unit pada 22 September-9 Oktober, (d) fun beach volleyball antar unit pada 29 September-16 Oktober, (e) rektor cup – tenis meja, beserta (f) jalan sehat (12/10).
Kegiatan seni dan budaya serta peresmian aset-aset UM turut mendukung puncak Lustrum XII pada 18 Oktober mendatang. Kegiatan seni dan budaya yang dimaksud adalah (a) wayang kulit (18/10), (b) parade topeng Malangan (14/9), dan (c) gelar seni UKM dan unit kerja UM pada Agustus-Oktober ini. Sementara itu, beberapa aset-aset UM yang akan diresmikan antara lain (a) Plaza akademik, (b) Graha Tumapel, (c) Graha Rektorat, (d) Museum UM, dan (e) Taman Belajar UM. Seluruh rangkaian kegiatan ini telah diawali oleh launching Lustrum XII UM pada 1 Maret lalu dan akan berakhir pada akhir Oktober atau bahkan awal November mendatang.

Program Unggulan Lustrum XII UM
Seluruh rangkaian kegiatan Lustrum XII merupakan kegiatan yang saling melengkapi satu sama lain. Terlepas dari hal tersebut, terdapat beberapa kegiatan yang terselenggara dengan jangkauan yang lebih luas sehingga dapat dirasakan oleh civitas akademika maupun masyarakat umum di luar universitas. Beberapa kegiatan tersebut diantaranya (1) Lomba Karya Tulis Remaja SMP/SMA/sederajat tingkat nasional, (2) Java-Bali IT Competition (JB-ITC) dan Line Tracer Design and Contest (LTDC) 2014 Himpunan Mahasiswa Elektro (HME), (3) Turnamen Sepak Bola antar-PTN se-Jawa Timur, dan (4) Pameran Pendidikan Internasional & Job Fair yang terselenggara di Graha Cakrawala.
1. Lomba Penelitian Ilmiah Remaja     (LPIR) SMP/SMA/Sederajat Tingkat Nasional
Semakin berkembangnya Iptek membuat banyak temuan-temuan baru yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Seiring dengan hal tersebut tumbuhlah generasi-generasi kreatif yang dapat memaksimalkan temuan baru dengan baik. Hal tersebut mendorong panitia Lustrum XII mengadakan LPIR SMP/SMA/sederajat tingkat nasional.
Kegiatan itu terselenggara di bawah pimpinan Prof. Dr. Agr. Moh. Amin, M.Si. yang merupakan salah satu dosen Biologi FMIPA. Kegiatan itu bertujuan untuk mewadahi hasil penelitian remaja yang orisinal, berkualitas, dan kompetitif. Di samping itu, kegiatan itu juga bertujuan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi siswa sehingga turut membentuk karakter yang jujur, ilmiah, bersahabat, peduli lingkungan, dan beberapa karakter positif lainnya.
Pembukaan online yang dibuka pada 20 Agustus lalu ditutup pada 21 September. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan naskah penelitian (22/09) yang hasilnya diumumkan pada 25 September. Selanjutnya, sepuluh finalis terpilih diundang dalam technical meeting (27/09) kemudian mempresentasikan hasil penelitiannya di hadapan dewan juri pada 28 September. Hasil dari kompetisi itu segera diumumkan pada hari yang sama setelah dewan juri mengakumulasi perolehan skor karya tulis dan hasil presentasi dengan mengambil juara I, II, dan III.
2. JB-ITC dan LTDC 2014 HME
Pada dasarnya, JB-ITC dan LTDC merupakan program tahunan dari HME. Untuk tahun ini, kegiatan JB-ITC dan LTDC mendapat kesempatan untuk menjadi rangkaian dari kegiatan Lustrum XII. JB-ITC dan LTDC merupakan program unggulan dari HME yang mampu menarik minat masyarakat luar khususnya siswa-siswi SMA/SMK dan mahasiswa nasional, sehingga Wakil Rektor III dan Wakil Rektor IV UM menyetujui acara itu sebagai rangkaian acara Lustrum XII.
JB-ITC yang akan dilaksanakan pada (11/11) mendatang mendapat kehormatan untuk menggunakan Graha Cakrawala sebagai tempat pelaksanaan babak final. Selain itu, HME juga mendapat jam khusus untuk menggelar produk pihak yang menjadi sponsor dari kegiatan final JB-ITC tersebut. “Persiapan sudah dimulai bulan Juli yang lalu dan hanya menunggu peserta saja,” ungkap Angga, ketua HME 2014.
JB-ITC merupakan lomba algoritma dan kompetisi blog bergengsi. “Di JB-ITC ini, kami akan memberikan siswa beberapa masalah dan siswa harus mengurutkan langkah-langkah pemecahan masalahnya menggunakan sebuah program,” tegas Angga. “Ini sejalan dengan tujuan Lustrum XII untuk meningkatkan eksistensi kampus, sebab blog yang mereka buat harus memuat unsur-unsur tentang UM. Semakin lengkap penulisan tentang UM, maka semakin  tinggi poinnya,” tambahnya.
3. Turnamen Sepak Bola antar PTN se-Jawa Timur
Turnamen sepak bola antar PTN se-Jawa Timur itu merupakan kali pertama digelarnya turnamen tingkat provinsi oleh Unit Aktifitas Sepak Bola (UASB) UM. Sebelumnya, UKM UASB hanya mengadakan lomba sepak bola internal di UM saja. Muhammad Ba’tradiansar (Pendidikan Jasmani dan Kesehatan) selaku ketua pelaksana menyampaikan bahwa pada mulanya lomba sepak bola itu akan diadakan untuk universitas eks-IKIP se -Jawa Bali. Namun, setelah melihat kondisi internal yang masih belum siap karena belum banyak pengalaman menyelenggarakan lomba, maka diputuskan untuk menggelar lomba sepak bola antar PTN se-Jawa Timur.
“Undangan sudah dikirim untuk dua belas PTN se-Jawa Timur dan untuk saat ini masih tiga yang konfirmasi ke panitia,” ungkap ketua pelaksana. “Sebenarnya kemarin sudah ada enam tim yang menyanggupi, tetapi setelah mendekati hari H banyak yang membatalkan karena persiapan yang belum matang. Hal itu disebabkan oleh jadwal masuk universitas yang berbeda-beda,” tambahnya. Ketiga universitas yang siap bertanding adalah UM, UNESA, dan UB.
Sistem pertandingan sepak bola itui dilaksanakan dengan sistem kompetisi penuh sehingga setiap tim akan bertemu. Persiapan tim UM telah dilaksanakan jauh-jauh hari karena tim UM merupakan bagian internal dari divisi utama PERSEMA. Untuk perlombaan kali ini tim sepak bola UM akan mengirim 25 orang dengan rincian dua puluh sebagai pemain dan lima sebagai official. “Saya hanya berharap semua berjalan dengan lancar sehingga jika acara ini sukses, acara ini dapat dijadikan sebagai agenda tahunan dengan persiapan yang lebih matang dan jangkauan yang lebih luas pada waktu mendatang,” pungkasnya.

4. Pameran Pendidikan Internasional & Job Fair
Dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan dunia kerja dan studi lanjutan bagi para lulusan, Lustrum XII UM mempersembahkan Pameran Pendidikan Internasional dan Job Fair pada 11-12 September lalu. Pameran Pendidikan Internasional itu bertujuan untuk mewadahi dan memberi informasi pada lulusan (tidak hanya lulusan UM) tentang studi lanjutan di dalam maupun luar negeri. Sedangkan job fair bertujuan untuk menghubungkan lulusan dengan penyedia lapangan pekerjaan agar terjadi pertemuan sinergis yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.
Kepanitiaan dalam kegiatan itu terbagi menjadi pengarah, penanggung jawab, koordinator, wakil koordinator, ketua pelaksana, wakil ketua pelaksana, dan seksi lainnya. Koordinator dalam kegiatan itu adalah Prof. Dr. Arif Hidayat, M.Si. (dekan FMIPA), sedangkan ketua pelaksananya adalah Ahmad Fahmi, S.T., M.T. (dosen FT). Kegiatan itu berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga 16.30 WIB.
Beberapa perusahaan besar tergabung dalam job fair itu, diantaranya PT Suntory Garudafood, Larisa, Mustika Ratu, BRI Syariah, Bank Danamon, PT Siantar Top, PT Nestle Indonesia, Mega Finance, Penerbit Erlangga, dan puluhan perusahaan lainnya. Sementara belasan fasilitator studi lanjut (internasional maupun nasional) yang diundang dalam pameran pendidikan tersebut diantaranya The Melbourne University, British Council, AMINEF, Education Malaysia, IDP Education, dan lainnya. Namun, karena berbagai halangan, sejumlah fasilitator studi lanjutan tidak dapat hadir sehingga jumlah fasilitator yang ada di Graha Cakrawala pada saat itu tidak lebih dari empat stan.

Harapan Civitas Akademik UM atas Lustrum XII UM
Seiring bertambahnya usia, suatu institusi tentu memiliki jangkauan yang semakin luas hingga dikenal lebih banyak masyarakat. Di samping itu, institusi tersebut juga sudah selayaknya menjadi panutan bagi institusi baru yang usianya masih seumur jagung. Ketua pelaksana Lustrum XII, Apif M. Hajii, S.T., M.Sc., Ph.D., mengungkapkan bahwa UM telah cukup matang untuk dijadikan sebagai panutan institusi lainnya. “Usia 60 tahun adalah usia yang cukup matang bagi sebuah institusi. Terlebih UM adalah universitas tertua di Malang,” ungkapnya. “Apalagi dengan diberikannya akreditasi A pada kampus kita ini. Hal ini seakan menjadi kado yang indah pada ulang tahun ke-60 UM. Tentunya kita berharap agar prestasi UM meningkat dan semakin jaya.”
Hal senada juga diungkapkan dosen FS yang sekaligus bertanggung jawab sebagai wakil ketua pelaksana Pameran Pendidikan Internasional dan Job Fair, Dr. Gunadi Harry Sulistyo, M.A. Ia menjelaskan bahwa usia UM yang dianggap matang selayaknya digunakan untuk berbenah diri. “Berbenah diri di sini seharusnya dalam banyak aspek, diantaranya kualitas mahasiswa, lulusan, dosen, infrastruktur dan fasilitas, dan juga hal-hal yang lain. Intinya hanya satu, semoga UM semakin maju,” pungkasnya.
Sejumlah mahasiswa juga berharap agar kebaikan selalu menyertai UM. “Semoga infrastrukturnya semakin berkualitas dan pegawainya semakin ramah sehingga pelayanan publiknya semakin baik pula,” ungkap Hanif Nur Rohman (Fisika/2011). Hal serupa juga diungkapkan oleh Fetri Nur Cahyani (Manajemen/2011). “Semoga kampus ini semakin nyaman dengan fasilitas yang lebih lengkap, sistem birokrasinya lancar dan transparan, serta dosennya semakin profesional,” jelasnya. Harapan yang lain juga datang dari Atiris Syarifah (Sasindo/2013). “Akreditasi A bagi kampus kita adalah anugerah pada Lustrum XII UM sekaligus wadah refleksi bagi kita. Semoga kita benar-benar pantas memperolehnya dan sanggup mempertahankannya,” harapnya.Atif/Tanty