Oleh Purbarani Jatining P.

“Pisau?”
“Ya itu pisau untukmu !”
“Paku?”
“Ya itu paku untukmu ! ”
“Dendam?”
“Ya itu dendam untukmu !”
“Itu lukamu?”
“Iya ini lukaku padamu !”

Kau bukan seperti orang biasanya
Kau bukan seperti orang biasanya yang berdiri di dekatku
Kau ikuti setiap derap langkahku, matamu menari-nari memandangku
Bayanganku racun bagi darahmu, hadirku api dalam bola matamu
Kau bukan orang yang biasanya
Kau bukan orang yang sembarangan
Kau bukan orang yang main-main
Kau orang pilihan, kau orang pilihan yang terjerat dalam api membara
Kau orang pilihan yang selalu buatku terpukau
Kau orang pilihan yang buatku bahagia
Kau orang pilihan yang merubahku
Kau orang pilihan yang buka mataku tuk berbagi kasih
Kau orang piliahn yang mampu buatku bertahan
Kau orang pilihan yang mampu menyayangiku
Menyayangiku, mengasihku dari dalam bola api yang membara
Orang yang memuja setiap ujung hingga ujung dalam tubuhku
Kau benar-benar bukan orang biasanya

Kau bukan orang main-main yang tancapkan pisaumu sendiri
Tancapkan pisaumu sendiri dalam jantungmu
Kau bukan orang sembarangan yang mampu tancapkan pakumu sendiri
Paku dalam deru langkahmu
Kau bukan orang sembarangan yang mau buta karnaku
Itulah kau yang bukan seperti orang biasanya
Kasihmu tak berbanding dengan yang di sana

Tak adil bagiku jika aku tak tancapkan paku juga padaku
Ajari aku tuk tancapkan paku itu
Ajari aku !!!
Ajari aku !!! hingga aku tancapkan paku bagi deru langkahku
Ajari aku tusukkan pisau itu pada jantungku
Ajari aku !!!
Ajari aku !!!
Hingga kurasakan apa yang kau rasa

Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah UM.