Indonesiaku…

Seringkali terucap untukmu kata dirgahayu

Tapi kenapa telivisi masih saja banjir dengan kasus korupsi melulu

Tetap saja, problema apapun tak ada yang dianggap Indonesia hal yang harus diburu

Nyatanya korupsi masih saja leluasa, sekali datang dan berlalu

Duh Indonesia…

Jangan salahkan mereka jika negeri kita dianggap negeri yang lucu

Indonesiaku…

Sudah bak daging yang melekat pada sum-sum

Memang harus bermandikan peluh diguyur peluh

Tuk dapat merombak adat politik lalu yang bersikukuh

Budaya politik sudah tak menjadi rahasia untuk ditutup-tutupi

Bahkan fenomena seperti ini yang sepatutnya elok tuk dikaji

Sebentar tengoklah sedikit, dengan mata yang agak diataskan dan tangan yang menempel pada alis sebelah kanan

Politik adalah permainan sandiwara diatas sandiwara

Betapa tidak,

Demi jabatan kampanye diangkat besar-besaran, keluar uang banyak tak menjadi persoalan, katanya

Tetapi, pada akhirnya tetap uang rakyat juga kan sebagai gantinya

Duh Indonesia…

Jangan salahkan mereka kalau negeri kita dipandang negerinya manusia sok sutradara

 

Indonesiaku…

Merdekamu kini telah terhitung masuk tahun ke enam puluh delapan

Tetapi, kenapa arti merdeka tak kunjung memenuhi tujuan dan harapan

Masih menjadi pemandangan biasa di Indonesia orang banyak mati kelarapan

Tapi bukan, sekali lagi bukan

Itu bukan karena dana yang belum dianggarkan

Mungkin itu karna rencana yang tak matang diperhitungkan

Hingga semua menjadi salah sasaran

Karena ada 1, 2, bahkan 3 ataupun sekelompok orang yang curang dalam permainan

Yang semestinya untuk pembangunan, eh… malah dimakan sendirian

Penyelendupupan terjadi dimana-mana, atas nama pembangunan

Duh Indonesia…

Janganlah sesekali marah jika banyak cerca dan teguran

 

Indonesiaku…

Tanah air yang kaya atas ribuan gugus pulau-pulau

Sungguh jawaban sudah ada dalam genggam

Sekedar basa-basi saja, tanya ini ku lontarkan

Karena tak jarang sebuah pertanyaan selalu kau abaikan

Apa yang pantas dijadikan sebagai alasan atas semua kecarut marutan ini ?

Siapa juga yang pantas tuk dijadikan kambing hitam dalam rancunya negeri ini?

Sebentar, balikkan badanmu kebelakang

Tengok bagaimana masamu diwilayah yang beredukasi tinggi

Sarana pendidikan yang seharusnya diperuntukkan untuk orang yang terbakar api dendam pada kefakiran

Tak sedikit juga dimanfaatkan tuk mengail pelajaran yang menyimpang dari Al Quran

Apa yang dicari dalam lingkup yang banyak dijadikan pelampiasan mimpi dan ambisi?

Apa yang kau dapat selama kau berada dikawasan berdedikasi tinggi?

Memang tiada guna ilmu duniawi tanpa agama yang mengimbangi

Pendidikan hanya selalu mementingkan tingkat intelektual yang tinggi

Tidak dikombinasi pendidikan moral dan emosi

Tidakkah sekarang kau sadari bahwa ilmu religi tak kalah pentingnya dengan ilmu eksak yang slalu ditekuni

 

Penulis

Nama               : Fajar Andre Setiawan

NIM                : 150212602804

Fakultas           : Sastra

Jurusan            : Sastra Indonesia

Prodi               : Bahasa dan Sastra Indonesia