Oleh Novia Anggraini

Gadis cilik itu mendapatkan sebungkus api
Dari korek milik lelaki tua yang ditemuinya
Tidur di dekat selokan samping gerbang sekolah
Disimpannya api itu di kantong rok merahnya
Yang kini nampak berwarna merah menyala
Sebab pudarnya telah habis ditutup nyala

Setiap kali musim hujan datang, disiramnya api itu
Sambil berdoa semoga api itu cepat tumbuh subur
Dan ternyata doanya terkabul
Api itu tumbuh besar menjalar kemana-mana
Sampai tak kuat lagi diletakkan di sakunya
Ditaruhnya sang api disamping bantal tenpat tidur
Agar tetap hangat, katanya

Suatu hari sepulang sekolah ia mendapati
Apinya berbunga, beriak-riak memancarkan cahaya
Yang belum pernah ia lihat sebelumnya
“Lihat! Ada kembang api!” katanya
“Awas! Ada kebakaran!” kata ibunya

Penulis adalah Mahasiswa Sastra Indonesia UM.