Oleh Agustina Puji L.

Ketika malam kembali meradang

Saat luka terbakar menganga

Anak lupa ditawan karang

Mengarang lupa dipenghujung senja

 

Lihatlah mata merah nyalang itu

Merah karena sakit

Merah karena telanjang

Merah karena ternoda

Maka, lagi-lagi dia lupa

 

Lihat pula dasi yang mengikat lehernya

Semakin kuat menjerat nuraninya

Lihatlah sanggul yang acap kali berantakan

Kebaya yang mulai ditanggalkan

Berkacak pinggang mengarang lupa

Lupa akan hancurnya wangsa

Penulis adalah mahasiswa Hukum dan Kewarganegaraan UM.