Pipi basah akan air mata

Kala terbayang bibir merah merona yang kau punya

Hati mengeja nama

Namamu yang menghantarkanku pada asmara

 

Ingatkah kau?

Manakala kurangkaian kata dengan kiasan tinggi

Slalu kau bilang puisiku adalah ironi

Kekhawatiran yang berpunca

Begitu saja kau anggap hanyalah sandiwara

 

Ku masih ingat,

Kupernah mengecup keningmu diperahu angsa

Didanau yang tersebar begitu banyak sampan didekat pemukiman

Busana biru yang menutup sebahagian bahumu itu,

Sedikit mengundang nafsu

 

Aku hanya bisa menyampaikan rindu,

Lewat lorong-lorong waktu yang melalu

Kotak melody, bait-bait puisi, ataupun simfoni

Hanyalah bentuk penghibur pilu dalam kalbu

 

penulis

Nama               : Fajar Andre Setiawan

NIM                : 150212602804

Fakultas           : Sastra

Jurusan            : Sastra Indonesia

Prodi               : Bahasa dan Sastra Indonesia