Hujan adalah keindahan remang yang membasuh sayu di pelupuk lirih sang malaikat

Singgah saja tanpa tatap yang merindu

Agar tak terkenang pada gemuruh yang mengayuh,

Sindir ego pada secarik nadi yang mengayun jenuh pada detak

 

Simpan saja,

Bisik linglung untuk mata dari tepian jauh yang menghujat

Sedang, aba siap dengan tong penyimpanan sisa runtuhan keluh hati

“Sungguh miris”,

Siul gerimis dari ujung daun kamboja depan istana

Sedang,

Sang rumput hanya meringis

Sesaat menatap titik yang tak berakhir

 SAIDATUL MUKARROMAH – PERANTAUAN YANG JENUH