Pertapaan ini berakhir pada secarik kertas
Yang mengadukan lumpuh lidah ngilu.
Sungguh tenang yang diselimuti riang yang menyisihkan
Hingga akhirnya,
Setapak demi setapak mulai tampak
Reruntuhan yang membukit pada sudut dalam dirinya
Pertapaan ini, hanya ingin mengadukannya. Mungkin.