Sex Tape, dilihat dari judulnya, sekilas film ini sepertinya berbau erotis dan akan ada banyak adegan seronok di dalamnya. Banyak orang yang tertipu dengan judulnya bahkan tak sedikit pula yang mengira film ini merupakan bergenre softporn. Di Amerika Serikat film ini sempat nangkring selama tiga pekan di urutan pucuk box office. Antusiasme masyarakat Amerika tentunya dipengaruhi oleh aktris yang membintangi film ini, Cameron Diaz. Siapa yang tak kenal aktris seksi kelahiran San diego, 30 Agustus 1972 ini? Setidaknya senyumannya penuh pesona khas Cameron Diaz pernah menghiasi beberapa film sukses, diantaranya: Charlie’s Angels, Gangs of New York, The Holiday dan What Happpen in Vegas. Di film Sex Tape, Cameron Diaz beradu akting dengan penulis dan komedian terkenal Negeri Paman Sam, Jason Segel. Cameron memerankan tokoh Annie yang merupakan istri dari Jay Hargrove (Jason Segel). Dalam pembuatannya film karya Kate Angelo ini menghabiskan dana 40 juta dollar Amerika. Namun sejak dilaunching premiernya pada 18 Juli lalu, situs internasional pendata film dunia, imdb.com melansir bahwa laba bersih yang dihasilkan film ini mencapai US$38.543.473. Bahkan di minggu pembukaannya, film ini berhasil memecahkan rekor pemasukan untuk film genre komedi yang sebelumnya di pegang oleh The Hangover part III pada tahun 2013 silam. Di minggu pembukaannya Sex Tape mampu meraup keuntungan sebesar $14.608.152.

Sex Tape menceritakan tentang kehidupan pasangan menikah Jay dan Annie Hargrove yang mengalami penurunan kualitas dan kuantitas waktu bersama keluarganya. Mereka dianugerahi dua orang anak Clive dan Nell. Jay seorang produser musik yang sibuk dengan bisnisnya, sementara Annie seorang blogger. Sebenarnya Annie dan Jay sama sekali tidak merasakan kebosanan pada kehidupan rumah tangga mereka. Akan tetapi kesibukan mereka masing-masing yang membuat seolah dunia mereka terisolasi dan terpisah. Bahkan mereka sampai lama tidak sempat melakukan hubungan suami istri karena minimnya kesempatan berkumpul.

Suatu ketika, artikel yang ditulis Annie tentang kehidupan pernikahan dan menjadi ibu yang ditulis di blognya mendapat respon positif dari perusahan peralatan dan mainan anak-anak yang bernama Piper Brothers. Untuk merayakan keberhasilannya Annie merencanakan perayaan spesial yang akan dinikmatinya bersama sang suami Jay. Kedua anak mereka dititipkan pada ibu dari Annie. Kesempatan berduaan pun datang saat mereka sedang menikmati malam tanpa anak-anak. Momen ini dimanfaatkan mereka untuk melakukan hubungan seks, akan tetapi saat akan melakukannya, mereka merasa seperti tidak mendapatkan feel dan gairah yang sama dengan seperti saat mereka melakukannya dahulu. Kemudian si Istri Annie mengidekan untuk membumbui kehidupan cinta mereka dengan merekam adegan seks mereka sendiri menggunakan iPad milik Jay. Esoknya, Annie meminta Jay untuk menghapus video yang mereka buat tersebut, namun sesaat sebelum akan menghapus video rekaman itu Jay mendapatkan SMS dari nomor yang tidak dikenalinya. SMS tersebut berisi bahwa orang itu telah melihat video rekaman yang telah dibuatnya semalam. Dari sinilah konflik dimulai, ternyata pada gadget Jay terdapat sebuah aplikasi Frankensync yang berguna untuk memperbarui dan kemudian membagi playlist yang ada pada pemutar media audio video Jay pada kontak yang ada di iPadnya. Aplikasi tersebut sebenarnya digunakan Jay untuk mengeshare dan memasarkan lagu-lagu band indie yang rekaman di studionya. Jay tak kuasa menahan rasa bersalah dan malunya, ia pun menceritakan kecerobohannya pada Annie. Mereka yang sedang kalut mendatangi satu per satu orang-orang yang ada di kontak iPad Jay.

Orang yang di datangi mereka untuk pertama kalinya adalah sahabat mereka sendiri Robby dan Tess, yang diperankan secara ciamik oleh Rob Corddry dan Ellie Kemper, namun ternyata sahabat karib mereka tersebut belum sempat memngoperasikan iPadnya selama seharian yang mengindikasikan bahwa bukan Robby atau Tess pengirim SMS itu. Robby dan Tess pun menjadi orang lain pertama dan satu-satunya yang mendengar cerita kebodohan pasangan Hargrove. Tersangka berikutnya adalah Hank Rosenbaum, owner dari Piper Brothers, dibantu oleh Robby dan Tess pasangan Hargrove pergi ke rumah Hank. Di sinilah puncak adegan paling lucu yang akan membuat perut penonton sakit karena terpingkal-pingkal dengan ulah pasangan suami istri Hargrove. Dengan dalih ingin meminta donasi untuk anak-anak cacat, pasangan Hargrove akhirnya bisa masuk ke rumah mewah Hank. Annie bertugas mengalihkan perhatian Hank dengan mengajaknya mengobrol sementara Jay bertugas mencari iPad milik Hank. Jay berpura-pura di depan Hank dengan bilang bahwa ia sedang diare lalu memohon izin ke toilet. Jay mengacak-acak ruangan-ruangan besar di rumah megah Hank. Sialnya Hank yang mengaku sedang sendirian di rumah ternyata tidak benar-benar sendiri. Ia ditemanioleh anjing penjaga jenis Herder. Jay yang mengendap-endap seperti maling akhrinya harus berjibaku mengatasi anjing galak milik Hank tersebut. Tak pelak Jay pun mendapatkan gigitan dan cakaran yang membuatnya terluka di muka dan sekujur tubuhnya bahkan pakaian yang dikenakan Jay pun robek tak berbentuk layaknya gembel.

Pengorbanan Jay tidak memberikan hasil, tapi untungnya Robby dan Tess yang ikut turun membantu berhasil menemukan cara untuk mendapatkan iPad milik Hank Rosenbaum. Di iPad milik Hank pun video itu ternyata juga belum sempat dibuka. Semakin kacau lah pasangan Hargrove. Mereka akhirnya menyerah malam itu dan pulang. Sebelum sampai rumah mereka kembali mampir terlebih dahulu ke rumah Tess dan Robby. Di sana, Jay bertemu dengan Howard si Anak Badung putra Robby dan Tess, dan ternyata saat itu Howard mengaku yang mengirim SMS itu kepada Jay. Sayangnya peristiwa ketika Howard mengatakan dia lah yang mengirim SMS pada Jay tidak di saksikan oleh ayah dan ibunya sehingga Robby dan Tess pun tidak percaya bahwa Howard pelakunya. Bukan hanya berhenti di situ, Howard mengancam akan mengunggah video itu ke situs porno jika Jay tak memberinya US$25.000 atau sekitar 271.000.000 rupiah. Tahu jika tak mungkin ia bisa memenuhi permintaan Howard, Jay memiliki rencana cadangan untuk menghancurkan data yang ada di server pusat situs porno yang disebutkan oleh Howard. Tengah malam Jay dan Annie beserta kedua anaknya membobol kantor pusat penyimpanan data situs porno itu. Sialnya, mereka akhirnya ketahuan oleh pemilik situs itu yang diperankan oleh aktor kawakan Jack Black. Jay hampir saja dihajar, namun untungnya istri Sang Pemilik situs merupakan penggemar berat tulisan-tulisan Annie. Akhirnya mereka pun menyelesaikannya dengan negosiasi yang damai. Howard si Pemeras datang ke kediaman Hargrove. Dia memberikan copy-an terakhir video itu kepada Jay dengan syarat asalkan Jay memperbolehkannya masih berteman dengan Clive putra sulungnya.

Amanat yang bisa dilihat dalam film ini tentu saja tentang bagaimana kemajuan teknologi bisa berguna atau juga malah membawa kemaslahatan bagi manusia. Semua itu kembali lagi ke manusianya sendiri bagaimana memanfaatkan teknologi. Selain itu, kita sebagai manusia tentunya tidak boleh ceroboh dalam melakukan segala hal, pikirkanlah resiko dan akibat dari perbuatan yang akan kita lakukan. Privasi, setiap manusia tentunya memiliki privasi dan seharusnya privasi itu disembunyikan dengan aman, dan apabila kita tanpa sengaja mengetahui privasi seseorang tentunya kita tidak boleh mengumbarnya. Karena hal seperti itu bisa saja menimpa diri kita sendiri di esok hari.

Film ini cukup layak ditonton oleh penikmat film tanah air. Dari data imdb.com rangking film ini di kelompok film genre komedi cukup stabil. Setidaknya kritik dan apresiasi penonton yang masuk cukup seimbang. Kelebihan film ini bisa dilihat dari akting dua bintang utama film ini, Jason Segel dan Cameron Diaz yang sanggup merepresentasikan tentang kehidupan pasangan menikah di New York yang kesehariaannya sibuk dengan pekrjaan mereka masing-masing hingga tidak ada waktu untuk keluarganya. Jika diamati dari penceritaannya pun film ini memang termasuk film dengan cerita ringan, dan tentu saja film dengan karakteristik cerita yang ringan seperti Sex Tape ini identik dengan mudah ditebak endingnya. Namun sayangnya film ini terlalu pendek durasinya, hal ini mungkin dikarenakan adanya pemotongan adegan-adegan yang tidak lulus sensor oleh lembaga produksi film Amerika Serikat. Sehingga penyelesaian masalah yang terjadi terkesan terlalu mudah dan cepat. Meskipun bagus atau tidaknya suatu film bersifat relatif, namun hal tersebut beresiko membuat penonton Sex Tape bisa menebak ending film ini dan apabila suatu film itu mudah ditebak endingnya, maka kemungkinan penonton ingin menontonnya lagi pun juga kecil. Tapi bagaimanapun hal tersebut tetap bisa di maklumi mengingat adanya relativitas dalam film.

EVID NUR IRKHAM R – LAKUKAN SESUKAMU LINDUNGI PRIVASIMU