27845871

Judul buku  : Yang Sulit Dimengerti Adalah Perempuan

Penulis         : Fitrawan Umar

Cetakan       : I (Pertama), Desember 2015

Tebal            : 243 halaman

Penerbit       : Exchange

 

Yang Sulit Dimengerti Adalah Perempuan menghadirkan gambaran perasaan seorang lelaki yang sedang jatuh cinta. Novel ini secara tidak langsung menjadi proyeksi tentang sosok perempuan dari sudut pandang laki-laki. Adalah Adelia yang membuat Renja kebingungan menghadapi makhluk yang disebut John Gray berasal dari Venus ini. Ia begitu mahir menyembunyikan perasaan sehingga membuat Renja putus asa memperjuangkan cintanya. Kata-kata yang dikeluarkan dari bibir seorang perempuan selalu menimbulkan makna ganda di pikiran lelaki. Sialnya, perempuan menganggap laki-laki pasti mengerti bahasa yang mereka gunakan.

Renja dan Adel adalah sepertemanan ketika SD dan bertemu kembali di bangku perkualiahan. Mereka sama-sama kuliah di Fakultas Teknik, berbeda jurusan. Kembalinya Adel di kehidupan Renja membuat laki-laki itu tidak ingin kehilangan sahabatnya lagi. Namun pada saat yang bersamaan, Adel dekat dengan Ketua BEM  dan itu membuat Renja cemburu. Kejadian itu membuat Renja tidak tahan lagi dengan perasaannya yang terpendam. Hari itu ia mengajak Adel ke pantai Akkarena dan mengutarakan perasaannya di sana. Namun Adel menolak Renja  secara halus, “Kita bersahabat saja.” Perasaan Renja kepada Adel ternyata terhalang oleh kisah masa lalu yang suram. Hubungan Adel dan Renja semakin tidak karuan.

Sebagai penulis, Fitrawan Umar telah berhasil membuat pembaca penasaran. Di setiap penyelesaian bab, selalu ada pertanyaan yang hanya bisa dijawab ketika membaca bab-bab selanjutnya. Pembaca tidak akan berhenti sebelum sampai di  halaman epilog.

Demi memperlihatkan ketidakmengertian Renja terhadap perempuan—Adel—Fitrawan Umar  menampilkan 16 pernyataan (sekaligus pertanyaan) tentang perempuan yang membuat pusing. Salah satunya adalah dalam kutipan berikut.

“Jika seorang perempuan mengatakan kalau bisa, apakah itu berarti harus bisa? (hal. 72)

Melalui tokoh Renja, Fitrawan Umar memberi tahu pembaca bahwa salah satu penyebab yang  membuat perempun sulit dimengerti oleh laki-laki adalah bahasa.  Bahasa perempuan selalu memiliki banyak makna yang kemudian membuat laki-laki harus berpikir panjang untuk merespon atau melakukan tindakan. Bahasa perempuan seperti yang dialami Renja membuat ia menerka-nerka tanpa tahu jawaban yang benar. Seperti yang dikatakan John Gray dalam buku Men are from Mars and Woman are form Venus, wanita menggunakan kosakata artistik bebas dan dramatis untuk mengekspresikan perasaan mereka dalam berkomunikasi. Jadi, tidak mengherankan jika pembaca akan diam-diam mengiyakan kebingungan Renja terhadap Adel—apalagi bagi pembaca perempuan.

Selain kisah asmara Renja dan Adel yang tak bekesudahan, ada peristiwa-peristiwa lain yang dihadirkan Fitrawan Umar dalam novel ini. Demonstrasi mahasiswa, kekerasan dalam masa orientasi di lingkungan kampus, dan korupsi Kospin yang merugikan masyarakat menjadi landasan konflik untuk menghubungkan dan memperkuat permasalahan antartokoh. Namun, kisah Renja dan Adel disusun dalam alur yang dibolak-balik.  Pembaca harus ekstra mengingat kata-kata kunci setiap perpindahan masa atau peristiwa. Jika tidak, pembaca kemungkinan akan dibuat bingung dengan peristiwa yang hampir sejalan.

Sampai di akhir cerita, Renja tetap dihadapkan dengan kebingungannya terhadap perempuan yang dicintainya itu. Namun setidakmengertinya laki-laki terhadap perempuan, pada akhirnya laki-laki akan tahu kebenaran perasaan sang perempuan dari perempuan itu sendiri.

Peresensi adalah Dewi Syafrina,

mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia.