Oleh Agustina Puji L.
langit sendu menebar pilu
saat ilalang alang kepalang
kepala mengusik wajah muram
menghirup duka dalam sukmanya
dia tak tau itu tabu
yang dia tau hanyalah waktu
tanpa nama dia berdiri menatap fana
enyah, lupa tanpa tau bagaimana sirna
lorong panjang menyampaikan rindu
raja datang tak untuk disembah
mengapa lembah bertanya?
bukankah seharusnya dia merana?
Penulis adalah mahasiswa Hukum dan Kewarganegaraan UM.