Sebanyak 130 mahasiswa perwakilan dari  delapan fakultas, organisasi kemahasiswaan (ormawa), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) mengikuti acara “Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah (LKMM-TM)” di Aula Utama dan Ruang Sidang Senat Gedung A3 Lantai 2 (7-9/11). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kemahasiswaan UM ini selain dipanitiai oleh dosen, juga digawangi oleh para mahasiswa senior yang sebelumnya telah berpengalaman di ormawa, seperti HMJ, BEM, DPM, DMF, dan UKM.Sedangkan para dosen pemandu LKMM-TM adalah para dosen di lingkungan UM yang telah bersertifikat PP-LKMM dan memiliki kewenangan menjadi pemandu.
Menurut salah satu panitia, Frea Wahyu Eka Putri dari Fakultas Sastra, para mahasiswa yang mengikuti LKMM-TM ini adalah saringan dari mahasiswa ormawa yang telah mengikuti LKMM Tingkat Dasar (LKMM-TD) yang diselenggarakan di fakultas masing-masing, serta utusan dari UKM yang telah lulus Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi (LKMO). “Tujuan LKMM-TM ini adalah untuk melatih mahasiswa agar dapat memanajemen organisasi yang diikutinya dengan baik, serta berdampak positif. Tidak hanya bagi UM, tapi juga bagi masyarakat,”jelas mahasiswi Sastra Jerman tersebut.
Acara ini diawali dengan kontrak belajar yang dipandu oleh para dosen. Lalu dilanjutkan dengan materi seperti etika diskusi ilmiah, gaya kerja, hakikat organisasi, dan klasifikasi masalah organisasi. Dari materi-materi yang telah didapat pada hari pertama ini langsung diaplikasikan pada hari kedua. Peserta dipandu untuk dapat mendiskusikan permasalahan yang dihadapi dengan membuat instrumen untuk pengamatan lapangan yang dilakukan di beberapa instansi Kota Malang, diantaranya PT Jasa Tirta, Radar Malang, Malang Post, Taman Tlogomas, Edotel SMKN 3 Malang, Playground, dan PT Indra Karya. “Instrumen tersebut disusun salah satunya menggunakan pendekatan analisis SWOT, yang meliputi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)”, ujar Frea. Hasil pengamatan pada instansi tersebut akan diolah menjadi usulan Rencana Pengembangan Organisasi (RPO) yang dipresentasikan pada hari ketiga.
Frea menambahkan bahwa seluruh peserta juga turut memberikan evaluasi kepada dosen pemandu. Lembar evaluasi yang disebar berfungsi pula sebagai indikator kekritisan mahasiswa dalam menyampaikan pendapat dan saran bagi orang lain. Selama LKMM-TM, 130 peserta tersebut dibagi dalam dua kelas dan masing-masing kelas terdiri atas beberapa kelompok kecil yang berisi delapan hingga sembilan orang. Masing-masing kelompok ini akan menyusun instrumen, mengadakan kunjungan ke instansi yang telah ditunjuk, menyusun RPO, dan mempresentasikannya di depan kelas.
Kegiatan rutin tahunan ini adalah pertama kalinya dilakukan secara dua tahap. Menurut keterangan M. Abdau Firman Robbani, salah satu panitia dari mahasiswa, kegiatan ini diadakan dua tahap karena kuota untuk LKMM Tingkat Lanjut belum terpenuhi. “Ada kebijakan dari universitas untuk menambah kuota di LKMM Tingkat Lanjut,” ujar Firman.
Abdul Fattah Noor, peserta perwakilan dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) sangat antusias mengikuti LKMM-TM ini. “Menarik sekali acaranya, selain banyak menimba wawasan juga bisa menambah teman dari seluruh UM,” ujar anggota Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA tersebut.Arvendo