T  ak terasa akhir semester gasal sudah di depan mata. Bayangan untuk tidur lebih lama, nongkrong hingga si penjual kopi tertidur, tidak dikejar-kejar dosen killer karena tugas, camping ke gunung ataupun ke pantai bersama teman ataupun sahabat, bahkan berjalan-jalan dengan orang terkasih dan tercinta pun sudah ada di benak pikiran para mahasiswa. Tapi itu semua tak berlaku lagi bagi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Resimen Mahasiswa (Menwa) 805/Wira Cendikia Universitas Negeri Malang (UM), pasalnya mereka harus mengikuti kegiatan Latihan Tradisi Satuan (Latradis).


Latradis dilaksanakan pada tanggal 17-21 Desember 2016 dan dilakukan dua tahap. Tahap pertama bertempat di area kampus, lebih tepatnya di Aula Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UM, sedangkan di luar kampus dilaksanakan di Bumi Perkemahan Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang atau lebih dikenal dengan Bedengan. Kegiatan ini diikuti sekitar tiga puluh peserta Menwa.
Hebatnya, dalam kegiatan Latradis yang dilaksanakan di luar area kampus atau lebih dikenal dengan latihan berganda ini, baik peserta maupun panitia harus berjalan kaki kurang lebih sejauh 15 km. Rute yang dilalui pun tidak melewati jalan raya, tetapi melewati jalan tikus atau masuk keluar kampung, bahkan sesekali menyebrangi sungai. Di tengah perjalanan, para peserta maupun panitia sesekali juga menyanyinkan lagu ataupun yel-yel.
Kegiatan ini memang kegiatan rutin tahunan dan dilaksanakan di awal libur semester. Mengapa demikian? “Supaya tidak menggangu jam kuliah peserta maupun panitia karena kegiatan ini semata,” ujar Ivan Renaldi, Ketua Pelaksana Latradis sembari tersenyum lebar. Dalam kegiatan ini, ada banyak hal yang disampaikan, seperti Peraturan Penghormatan Militer (PPM), Peraturan Baris Berbaris (PBB), cara menerima tamu, bahkan cara berpakaian pun diajarkan di sini. “Masih banyak lagi, tetapi kami menekankan pada karakter mental dan fisik peserta,” imbuhnya.
“Kalau dikatakan berat ya memang berat, apalagi bagi kami yang masih awam belum tahu sama sekali. Banyak kesan yang membekas di hati kami, salah satunya makan yang meniru gaya militer serta bangun di tengah malam dan  masih banyak lagi,” imbuh M.Anang Dwi Cahyono , selaku peserta Latradis
Lain di UKM Menwa 805 Wira Cendikia, lain pula di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Siar UKM Penulis (UKMP). Jika di UKM Menwa melaksanakan Latradis, LPM Siar UKMP juga tak kalah seru dan meriah, yaitu launching dan bedah majalah. Mengusung tema “INSIGHT:Di Balik Bayang Terpinggirkan”, majalah ini membahas banyak hal, salah satu yang menjadi sorotan adalah potensi wisata pasar barang bekas/rombengan malam (Roma).
Launching tersebut dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2016 di Food Factory, Jalan Bendungan Sutami 317 C. Acara dimulai dengan sambutan Ketua Pelaksana, Sodwatul Widad Ardiana Putri dan dilanjutkan sambutkan dan pembukaan acara oleh Yurizal Santoso, Direktur Siar. Turut hadir juga anggota LPM, Ormawa, para alumni UKMP, bahkan komunitas kepenulisan se-Malang raya.
“Terima kasih banyak kepada teman-teman yang telah membantu dan bekerja keras sehingga acara berjalan sukses seperti ini. Dan para tamu undangan yang telah meluangkan waktu serta menyempatkan hadir di acara kami. Tak lupa harapan kami ke depannya acara bisa lebih besar, meriah dan seru pastinya. Dana yang masuk ke kami lebih besar lagi supaya majalah kami lebih bewarna lagi,” tutur Sodwatul Widad Ardiana Putri disusul dengan suara tawa. Adi