enjadi mahasiswa berprestasi di kampus tentunya suatu kebanggaan tersendiri bagi mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM). Beberapa pekan lalu (18/04), UM mengadakan Grand Final Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) untuk menentukan pemenang dari finalis pemilihan Mawapres UM. Sebelum menuju grand final, seleksi dilakukan di tingkat fakultas, setiap fakultas mengirimkan tiga mahasiswa terbaiknya, kemudian dilanjutkan dengan penobatan Mawapres 1, 2, dan 3 pada masing-masing fakultas. Selanjutnya ada sepuluh peserta Mawapres tingkat universitas. Pada babak sepuluh besar ini peserta mempresentasikan hasil karya tulis ilmiahnya. Setelah melalui proses penilaian, akhirnya dewan juri menetapkan lima terbaik yang terdiri atas tiga peserta progam sarjana dan dua peserta progam diploma.
Grand Final Mawapres ini diselenggarakan di Gedung Graha Cakrawala (Graca) UM dengan dihadiri oleh dosen-dosen UM dan tentunya mahasiswa UM. Acara ini sengaja dibuat megah dan mewah untuk menghargai para mahasiswa berprestasi UM, mengingat banyak mahasiswa yang tidak mengetahui adanya acara pemilihan Mahasiswa Berprestasi. Acara ini dibuka oleh UKM Sanggar Tari dan Karawitan Asri Kusuma (STKAK) yang mampu membuat penonton terhibur dengan penampilannya. Tak lama kemudian, para finalis muncul dengan mengenakan baju adat
Dalam grand final ini terdapat 26 finalis yang terdiri atas 24 progam sarjana dan dua program diploma. Pemilihan Mahasiswa Berprestasi UM ini dimenangkan oleh Tsania Nur Diyana sebagai juara I, Shovi Maryam juara II, dan Reika Azil Aryam juara III. Dari  Program Diploma dimenangkan oleh Wahyu Eka Nurhandini. Selain itu, ada Nuriyatul Hidayah sebagai juara Mahasiswa Berprestasi kategori berbakat dan Yoga Satria Aji Kuncoro juara Mahasiswa Berprestasi kategori favorit. Semua pemenang mendapat uang pembinaan dari UM.
“Subhanallah walhamdulilah, sungguh amanah yang tidak ringan bagi saya mendapat kepercayaan menjadi Mawapres UM 2017. Tidak saya bayangkan sebelumnya akan terpilih menjadi Mawapres Utama UM yang berarti menjadi representasi dari seluruh mahasiswa UM. Jujur saya merasa belum pantas mendapatkan amanah ini. Banyak mahasiswa yang jauh lebih baik daripada saya, namun karunia Allah begitu indah. Alhamdulilah, dengan amanah ini membuat saya menjadi lebih giat untuk berprestasi dan memperbaiki diri. Mudah-mudahan saya bisa memegang amanah ini dengan baik,” tutur Tsania sebagai juara I Mawapres UM.
Pada tanggal 10-11 April 2017, para finalis Mahasiswa Berprestasi UM mendapatkan pembekalan public speaking, beauty class, perfoma fisik, sharing with alumni, dan forum group discussion. Pembekalan ini diadakan di Aula Gedung A3 UM dipandu oleh pembimbing yang ahli dalam bidangnya. Dengan diadakannya pembekalan ini, diharapkan Mahasiswa Berprestasi mampu menjadi pribadi yang lebih baik dan unggul dalam prestasi.
Acara ini berjalan tidak luput dari bantuan Duta Kampus UM, “Duta Kampus merasa sangat bangga dan berterima kasih sudah dipercayai menjadi panitia di Grand Final Mahasiswa Berprestasi UM, tentunya bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Latulipe sebagai pengisi beauty class dan support make up, UKM IPRI (Ikatan Pecinta Retorika Indonesia, red.), Menwa (Resimen Mahasiswa, red.) sebagai keamanan, OPUS (Organisasi Pecinta Musik, red.), STKAK, Himafo (Himpunan Mahasiswa Penggemar Fotografi, red.), KSR (Korps Sukarela, red.), Wonderful Band, dan Paduan Suara,” tutur Karina, penanggung jawab Duta Kampus UM.
“Dinamika dalam kepanitiaan tidak ada yang adem ayem, tapi ditekankan kata-kata seperti maaf, tolong, terima kasih. Untuk mengatasi kesibukan duta yang berbeda-beda, maka dilakukan pendekatan rasional dan kekeluargaan,” tambah Karina.
Diadakannya Grand Final Mahasiswa Berprestasi di Graha Cakrawala membuat antusias penonton sangat tinggi. “Saya merasa antusias penonton sangat tinggi dengan pertama kalinya diadakan di Graha Cakrawala, dengan ini diharapkan tahun depan banyak mahasiswa yang ikut berkompetisi di pemilihan Mahasiswa Berprestasi ini dan saya ucapkan selamat kepada seluruh pemenang dan finalis, mari terus berpestasi!”.Amey