CurhatSaya mahasiswa semester akhir salah satu fakultas yang ada di UM. Saya memiliki beberapa masalah mengenai rasa yang mudah tertekan dengan tugas-tugas kuliah, terlebih sekarang saya sudah berada di tahap pengerjaan skripsi. Pernah suatu ketika saya mendapat tugas yang bertubi-tubi dan saya merasa sangat down dengan tuntutan dosen yang bermacam-macam. Saya paham ini adalah salah satu konsekuensi dari seorang mahasiswa, bahkan setiap mahasiswa pasti mendapat beban tugas yang sama, hanya berbeda cara menyikapi. Sebenarnya, ada beberapa hal yang membuat saya seperti ini, salah satunya karena saya ingin mengerjakan tugas dengan sempurna tapi terhambat waktu pengerjaan karena saya mengikuti beberapa organisasi kampus. Jika target saya tidak terpenuhi, maka saya akan merasa down dan merasa tanggung jawab saya terhadap orang tua gagal. Hal tersebut tentunya berulang kali saya alami, sekarang saya ingin meminta solusi supaya saya lebih bisa tenang dalam menghadapi keadaan-keadaan yang menekan saya tersebut. Terima kasih.

Arisa,
nama disamarkan

Kondisi tertekan atau sering disebut juga dengan stres merupakan suatu kondisi yang wajar dialami oleh manusia. Namun, dapat menjadi salah satu penyebab penyakit apabila tidak ditangani dengan baik. Tuntutan kehidupan sehari-hari dapat menjadi media pembelajaran bagi individu untuk berkembang. Misalnya, mahasiswa diberi tuntutan tugas membuat makalah, tugas ini akan membuat mahasiswa tersebut banyak membaca literatur, berdiskusi, dan berpikir kreatif dalam mencari solusi, hal ini disebut eustres. Namun, apabila tuntutan dinilai secara subjektif oleh mahasiswa terlalu banyak, terlalu berat, dan terlalu lama akan berakibat negatif, hal ini disebut distres. Maka stres itu merupakan pengalaman subjektif berdasarkan persepsi/pandangan terhadap situasi.
Secara umum, penyebab stres adalah adanya kesenjangan secara nyata atau subjektif antara tuntutan fisik dan psikologis dengan sumber daya biologis, psikologis, dan sosial. Sumber stres dapat berupa masalah dari dalam diri individu, orang lain maupun kondisi fisik lingkungan. Dalam kasus Anda, sumber stres adalah adanya tuntutan tugas dari dosen (orang lain), dan adanya tuntutan dari dalam diri Anda sendiri untuk menyelesaikan tugas dengan sempurna. Tuntutan tersebut menjadi penyebab stres karena ternyata ada hambatan dalam memenuhinya, yaitu waktu pengerjaan yang sedikit serta tenaga dan pikiran terkuras di kegiatan organisasi (ada kesenjangan antara tuntutan dengan sumber daya).
Cara mengatasi stres ada dua, yaitu mengatasi masalah emosionalnya (refreshing dan relaxing) atau dengan mengatasi sumber permasalahannya. Cara yang dapat Anda gunakan, yaitu diawali dengan relaxing agar nyaman secara emosi/psikis sehingga dapat berpikir jernih. Anda dapat mengatasi sumber masalah dengan cara: 1) tanamkan dalam pikiran Anda bahwa tugas-tugas ini akan mengasah pengetahuan dan keterampilan yang akan sangat diperlukan ketika lulus; 2) tanamkan dalam diri bahwa Anda mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut; 3) meningkatkan kemampuan manajemen dan kontrol diri dengan membuat catatan tugas-kegiatan-target dan tentukan prioritas. Apabila berbenturan dengan tugas pokok kuliah, maka kegiatan organisasi dapat ditunda; 4) jangan menunda-nunda tugas. Demikian, semoga bermanfaat.
Jawaban dari Ike Dwi Astuti, S.Psi., M.Psi.
Dosen Fakultas Pendidikan Psikologi UM