Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan (HKn) Universitas Negeri Malang (UM) melakukan Projek Kewarganegaraan di Desa Karangsuko, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang (5-6/5).  Kegiatan ini mengusung tema “Projek Kewarganegaraan untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Potensi Wisata Alam Sumber Maron”. Projek ini bertujuan untuk mengembangkan wisata Sumber Maron, salah satunya dengan membuat ikon yang bertuliskan “Wonderful Sumber Maron” di atas grojogan air serta mengembangkan sumber daya manusia di Desa Karangsuko.

IMG_2761a copy
“Projek Kewarganegaraan ini adalah suatu proses bagi mahasiswa HKn angkatan 2016 untuk terjun langsung di tengah masyarakat Desa Karangsuko. Projek ini diikuti oleh 142 mahasiswa melalui mata kuliah Projek Kewarganegaraan,” tutur Bagas Hermawan selaku ketua pelaksana. Kegiatan Projek Kewarganegaraan ini dimulai pukul 08.00 WIB yang diawali dengan pembukaan serta penandatanganan prasasti oleh Ketua Jurusan HKn. Penandatanganan ini sebagai bukti adanya kerja sama antara UM dengan Kepala Desa Karangsuko untuk meningkatkan Wisata Alam Sumber Maron. Desa Karangsuko dipilih karena memiliki potensi alam yang baik untuk menyejahterakan masyarakat sekitarnya.
Mahasiswa HKn juga melakukan bakti sosial dengan membersihkan sampah, selokan, rumah warga, dan lingkungan sekitar. Selain itu, mereka memasak makanan sendiri dan dilatih untuk peduli terhadap masyarakat. Semangat gotong royong terlihat ketika mahasiswa membaur bersama masyarakat dalam kegiatan bakti sosial ini.
Dalam Projek Kewarganegaraan ini juga dilakukan sosialisasi tentang kuliner bagi para pedagang di kawasan Wisata Alam Sumber Maron. Sosialisasi ini dipandu langsung oleh Dra. Wiwik Wahyuni, M.Pd. selaku dosen Tata Boga UM. Dalam sosialisasi ini, para pedagang diberi berbagai pengarahan untuk menghasilkan cita rasa kuliner yang lezat dan khas daerah Sumber Maron. Mengingat desa ini terdapat banyak jamur, pisang, dan lele, Wiwik juga mengusulkan adanya telur asin panggang, brownies pisang, dan sempol sehat yang terbuat dari daging lele dan ditambah dengan jamur, serta berbagai olahan jamur lainnya. Warga Desa Karangsuko terlihat sangat antusias mengikuti sosialisasi yang diberikan.
“Saya sangat bangga dengan adanya Projek Kewarganegaraan ini, karena memberikan pengetahuan luas bagi saya dan teman-teman untuk melatih jiwa sosial yang ada pada diri saya maupun teman-teman,” ujar Nur Fitroh Andi Santoso, salah satu peserta Projek Kewarganegaraan. Selain bermanfaat bagi masyarakat, peserta bisa menerapkan secara langsung teori yang sudah dipelajari di kelas. Para peserta pun berharap kegiatan mereka dapat bermanfaat untuk warga Karangsuko dalam pengembangan Wisata Alam Sumber Maron.Cintya