oleh Azizatul Qolbi
Kenangan tlah lesap di perut matahari
Kota wewangi tempat terajut janji
Legenda Sri Tanjung yang membelantung
Seorang pangeran melambai abai
Mengucap pisah dari Jembrana
Taman Sri Tanjung menangis tragis
Angin bersahutan kabarkan perpisahan
Mengecup ukiran kenangan di Gerajakan
Melempar amarah pada pantai merah
Mengapa cinta tak pernah menemui keniscayaannya
Pangeranku bukan Sidapaksa
Mahar cintanya bukan swargaloka
Lelakiku seorang pengembara
Pengadu nasib Pulau Dewata
Ia menyanggupi tuk kembali
Saat petani kopi panen kembali
Diiringi othek tembangkan nasihat-nasihat nenek
Ia kan datang ke Banyuwangi
Saat harumnya sambal tumpang menagih janji
Penulis adalah mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia
Universitas Negeri Malang