IMG20180802171616

Gedung kuliah megah dengan fasilitas lengkap yang selama ini diimpikan mahasiwa Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Malang  (UM) akan segara terwujud. Pasalnya, kontrak pengerjaan gedung FIK telah ditandatangani oleh Pejabat Pemegang Komitmen UM, Drs. Yusuf Ikhwanto dan General Manager Divisi Regional 3 PT Brantas, Ir. Herman Dwi Haryanto, M.M., Senin (14/05) di ruang sidang rektor Gedung Rektorat lantai delapan.

“Kebutuhan FIK atas beberapa gedung seperti pusat perkantoran, dekanat, dan pusat layanan administratif menjadikan perencanaan pembangunan gedung FIK tujuh lantai dilakukan,” ungkap Dr. I Wayan Dasna, M.Si., M.Ed., Wakil Rektor IV UM. Fasilitas gedung yang berada di Jalan Veteran tersebut dirasa kurang memadai, seperti laboratorium ilmu kesehatan dan ruang kelas yang tidak cukup untuk menampung keseluruhan mahasiswa FIK.
Gedung tersebut ditargetkan akan selesai 80% tahun ini. “Sebenarnya UM dapat menyelesaikan penuh tahun ini, akan tetapi terbentur waktu yang pendek untuk melakukan lelang, kontrak, dan sebagainya maka pembangunan tersebut tidak bisa selesai 100%. Tetapi, secara bertahap akan selesai hingga tahun 2019 nanti,” tambah Dr. I Wayan Dasna M.Si., M.Ed., Total pembiayaan gedung tersebut menghabiskan dana sekitar Rp130 Milyar. Pembangunan fisik bukanlah visi UM, akan tetapi merupakan strategi untuk mewujudkan visi misi UM, sehingga dosen, mahasiswa, dan alumni bisa produktif bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Dibangunnya gedung FIK baru ini akan menjadi faktor pendukung status akreditasi FIK. Paradigma pendidikan dimulai dari fasilitas penunjang, sehingga akan dihasilkan kualitas lulusan yang kompeten. “Selama ini, baru prodi pendidikan jasmani yang memiliki akreditasi A, sementara prodi lainnya masih B. Hal inilah yang terus menjadi pendorong fakultas untuk meningkatkan kualitasnya,” tutur Prof. Dr. Wahjoedi, M.E., M.Pd. Wakil Rektor II UM. Peletakan batu pertama, Jumat (6/7) oleh Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd. selaku rektor UM menandai dimulainya pembangunan gedung baru FIK dan pembangunan asrama.  Gedung yang akan dibangun tepat di sebelah timur kolam renang UM membuat kawasan tersebut menjadi kompleks fasilitas mahasiswa FIK. Dengan dibangunnya gedung FIK, kegiatan perkuliahan dipindah dan menyisakan gedung lama yang rencananya akan dialihfungsikan menjadi pusat bisnis yang menghasilkan income terhadap UM. “Saya harap fasilitas akademik FIK menjadi lebih baik dan terpenuhi secara sarana fisik dan akademik, dan kami akan berusaha sebaik mungkin untuk proses penyempurnaan gedung FIK,” tutup Wahjoedi. Amey