IMG-20180917-WA0042

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak. mengisi acara Groundbreaking Projek 4 in 1 IsDB. Salah satu susunan acara yang berlangsung pada Senin (17/9) tersebut ialah peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan gedung baru Universitas Negeri Malang (UM) sebagai perintis good university governance ke depannya. Pembangunan 2 Gedung Kuliah Bersama (GKB UM) ini mendapat pendanaan dari Islamic Development Bank (IDB). Lokasinya tepat berada di sebelah utara Graha Rektorat UM. GKB UM ini penanda langkah UM memantapkan diri sebagai perguruan tinggi terdepan dengan tata kelola yang baik (good university governance) dalam menumbuhkan inovasi-inovasi di bidang pendidikan dan pembelajaran. Selain itu juga membuktikan UM mampu berkontribusi dalam memperkuat kualitas sumber daya manusianya. “Sasaran utama proyek 4 in 1 IsDB di UM adalah revitalisasi Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) untuk mendukung daya saing bangsa. Selain itu untuk menandai UM sebagai pusat keunggulan IPTEK dan learning innovation,” papar Prof. Dr. Ah. Rofi’uddin, M.Pd. selaku Rektor UM.

IMG-20180917-WA0048

Prof. Dr. Ah. Rofi’uddin, M.Pd. juga menjelaskan bahwa proyek 4 in 1 digunakan untuk peningkatan mutu pendidikan, menjadikan UM sebagai center of excellence learning innovation. “Melalui proyek 4 in 1, UM telah memberangkatkan 20 dosen untuk menempuh pendidikan doktoral di sejumlah pendidikan luar negeri yang bereputasi tinggi diantaranya Jerman, Inggris, Portugal, Belanda, Jepang, Thailand, Selandia Baru. Selain itu, 39 dosen dan tenaga pendidikan mengikuti program gelar dan non gelar di luar negeri serta 89 lainnya di dalam negeri,” jelasnya.

Integrated Classroom Buildings merupakan julukan dari GKB UM dengan luas 48.700 meter persegi serta tinggi 46 meter yang akan dibangun 9 lantai saling berhadapan satu dibagian utara, satu lagi dibagian selatan. Lantai 1 dan 2 merupakan area parkir, laboratorium, ruang dosen, dan ruang kuliah. Lantai 3-7 ruang kelas, ruang seminar, ruang baca, teater mini, dan ruang konsultasi, sedangkan lantai 8 dan 9 dirancang untuk studio televisi, ruang kuliah umum, dan ruang seminar. Ruang kuliah dan seminar dapat dimanfaatkan oleh seluruh civitas akademika UM dengan menggunakan sistem penjadwalan terpusat (centralized schedule). Bagian tengah lahan akan didesain menjadi ruang terbuka hijau sehingga dapat menciptakan atmosfir pembelajaran yang inovatif.

Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak. menambahkan bahwa memasuki era revolusi industri 4.0 tidak cukup hanya bangunan megah. Tetapi, dengan adanya GKB UM ini, menjadi cikal bakal terciptanya tata kelola yang baik (good university governance) untuk UM dengan memperhatikan 4 kunci yakni, transparansi, kejujuran, akuntabel, dan responsibilitas. Dalam setiap rapat perihal pembangunan maupun tata kelola bidang lain dalam UM, harus ada laporan dengan jujur yang dapat dipertanggungjawabkan serta perlunya kerja sama yang baik antara internal dengan eksternal UM sendiri.

Karina Okta Bella