Ormawa Of The Year (OTY) akan melahirkan juara baru. Acara yang digelar sejak Mei hingga September ini akan berakhir dengan pengumuman juara untuk setiap kategori. Ada lima kategori yang akan dinilai oleh juri, yaitu kebersihan lingkungan, administrasi, pengelolaan website, prestasi, kreativitas, serta kerja sama. Penilaian yang dimulai sejak Juni hingga September melibatkan berbagai pihak yang ahli dalam bidangnya. Komposisi tim juri sendiri diisi oleh dosen dari setiap fakultas yang berkompeten.


OTY termasuk salah satu ajang bergengsi di Universitas Negeri Malang (UM) yang wajib diikuti oleh seluruh organisasi mahasiswa (Ormawa). “Ya, semua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Organisasi Pemerintahan Mahasiswa (OPM) wajib mengikuti OTY, tidak terkucuali UKM yang baru saja dibentuk. Semua harus turut berpartisipasi,” terang Najib Jauhari, M.Hum., Ketua Umum OTY. Setiap ormawa juga wajib mengikuti seluruh kategori yang sudah dicantumkan. Bagi UKM dan OPM yang tidak mengikuti kegiatan ini akan dikenai sanksi khusus.
Penilaian yang dilakukan oleh tim tidak hanya dilakukan di kampus pusat, tetapi juga kampus II di Sawojajar dan kampus III di Blitar. Untuk melakukan penilaian di sana, tim melakukan kunjungan langsung. Sama dengan penilaian di kampus pusat, penilaian di kampus II dan kampus III juga dilakukan secara bertahap.
Seluruh kategori dalam kegiatan OTY memiliki kriteria yang berbeda-beda. Untuk kategori prestasi misalnya, setiap Ormawa harus menyerahkan prestasi apa saja yang sudah diperoeleh. Tingkat kemenangan juga harus dijelaskan, tingkat lokal, nasional, atau internasional. Sedangkan untuk penilaian administrasi, tim menilai kelengkapan berkas yang dimiliki oleh Ormawa. Berbeda dengan kategori lainnya, kategori kebersihan memiliki penilaian yang kompleks, tidak hanya memperhatikan kebersihan tetapi juga ketertiban di lingkungan Ormawa. Kategori ini melibatkan satuan pengamanan kampus untuk turut memberikan penilaian terkait ketertiban lingkungan Ormawa. Penilaian kategori kebersihan ini difokuskan pada skoring agar hasil yang didapat benar-benar valid. “Penilaian dilakukan dua kali selama pelaksanaan OTY,” jelas Dr. Desi Ariwinanti, M.PH., salah satu juri kategori kebersihan. Penilaian dilakukan secara bertahap tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Penilaian awal dilakukan dengan visitasi ke setiap Ormawa.
Ada berbagai kendala yang harus dihadapi oleh tim juri terkait dengan penilaian di setiap kategorinya. Misalnya pada kategori kebersihan dan ketertiban, rentang penilaian dilakukan dalam waktu yang lama karena terkendala libur semester genap. Jadi, tim juri harus datang lebih dari dua kali untuk menilai seluruh Ormawa. Selain itu, dalam pelaksanaan penilaian ada beberapa Ormawa yang mendapatkan nilai minus, hal ini menyebabkan kesempatan Ormawa menjadi juara juga menurun. Najib mengatakan bahwa kegiatan OTY ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan mutu setiap Ormawa. Selain itu, dapat dijadikan sebagai langkah untuk melakukan promosi kepada mahasiswa baru. Safira