Gemuruh suara yel-yel dari masing-masing perguruan tinggi (PT) se-Indonesia meramaikan GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada Minggu (1/9) saat acara Penutupan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-31 tahun 2018. Sejumlah 135 tim dari seluruh PT negeri dan swasta se-Indonesia telah selesai berkompetisi dalam ajang penalaran paling bergengsi ini. Volume yel-yel semakin meninggi saat akan dibacakan pengumuman pemenang lomba poster. Universitas Negeri Malang (UM) disebutkan dua kali dalam kategori ini, tidak tanggung-tanggung, medali emas PKM-PE dan PKM-T berhasil dibawa pulang.


Dalam kategori presentasi, UM berhasil memboyong 1 medali perak untuk PKM-K serta 2 medali perunggu PKM-KC dan PKM-K. Dari 8 tim yang lolos Pimnas, 5 medali dapat dibawa pulang. Wakil Rektor III UM, Dr. Syamsul hadi, M.Pd. mengaku bangga kepada seluruh pejuang Pimnas UM.
Ketua Tim Penalaran, Dr. Heny Kusdiyanti, M.Pd. menyebutkan, pencapaian Pimnas tahun ini sudah baik tapi perlu kerja lebih keras lagi, “Perjuangan mahasiswa sudah betul-betul maksimal dan kerja kerasnya sudah luar biasa, jadi seharusnya bisa bawa 8 medali,” ungkap dosen FE ini. Ibu dua anak ini juga menuturkan bahwa capaian sosialisasi yang dilakukan tim penalaran UM juga luar biasa, terbukti sudah ada mahasiswa baru angkatan 2017 yang PKM-nya berhasil menembus Pimnas. Saat ditanya tentang persiapan menuju Pimnas, dosen yang hobi travelling ini mengaku bahwa persiapan Pimnas tidak spontan, tapi membutuhkan strategi dari awal. Penyeleksian secara ketat sudah dilakukan sejak tahap seleksi proposal, baik dari administrasi maupun pada konten. Seleksi dilakukan dua tahap, pertama di level fakultas, tahap kedua di level universitas. Hasil seleksi terbaik dikirim ke Belmawa dengan ukuran klaster 1 untuk UM.
“Setelah dinyatakan lolos didanai, UM mulai mengadakan program pembinaan di level fakultas dan level universitas dengan melibatkan sejumlah pakar ilmu dan tim publikasi. Tim penalaran juga melakukan pemantauan dengan mengadakan monitoring dan evaluasi (Monev) internal hingga Monev eksternal yang dilakukan oleh Belmawa. Setelah muncul finalis yang lolos ke Pimnas, kami melakukan pembinaan dan karantina,” jelas penggemar seafood ini. Di akhir wawancara, Hany mengucapkan terima kasih kepada civitas akademika UM.
Peraih medali perak presentasi bidang PKM-K, Robby Wijaya mengaku sangat bahagia saat timnya dinobatkan sebagai juara. “Persiapan tim yang matang sejak awal dapat mendongkrak nilai saat presentasi,” ungkap mahasiswa asal Pakis, Malang ini.
Mahasiswa jurusan Teknik Mesin tersebut mengaku bahwa kekompakan tim juga menjadi faktor penentu kemenangan mereka, “Akan mustahil rasanya bisa bekerja dengan baik kalau nggak kompak, karena pasti nggak akan nyaman dan menghambat produktivitas, Alhamdulillah, tim kami bisa kompak dan meraih medali di Pimnas tahun ini,” terang lelaki kelahiran 1995 ini.Nida