Menjadi mahasiswa berprestasi di negeri orang bukanlah suatu perkara yang mudah. Banyak kendala yang harus dihadapi, seperti bahasa dalam berkomunikasi dan adat istiadat yang berbeda jauh. Namun, mahasiswa asal Palestina ini berhasil menjadi magister dengan predikat terbaik di Universitas Negeri Malang. Tentunya banyak pula cerita menarik yang telah dialami lelaki yang akrab dipanggil Shadilahaleh ini. Penasaran dengan kisahnya? mari kita simak wawancara kru majalah Komunikasi dengan Shadilahaleh berikut ini!

Nama : Shadi Emad. A. Alhaleh
Tempat, tanggal lahir : Hebron, 22 September 1994
Negara asal : Palestina

Riwayat Pendidikan:
2015 BA, Finance and Accounting, Hebron University,
Palestine, very good with honor degree.
2018 MA, Managerial Accounting,
State University of Malang, Indonesia.

What’s your motivation to be a smart student in international level?
I want to improve my personality, I want to have a new experience, and I want to be useful for other people. I think my knowledge I could help other people who needed someone to helped them. And it’s important, I want to make my parents proud of me, because of their support I could stand here.
What’s your study carrier before you study in state university of malang?
Before I study in state University of Malang I finished my study BA, Finance and Accounting, Hebron University, Palestine, very good with honor degree at 2015. When I graduated I had 3 scholarships, namely in South Korea, Indonesia, and England. The first time I received it was South Korea, Kyunghee University, but I still waited for college in Indonesia, and thank God, the Indonesian government accepted me to study at this poor state university. I did an interview with the Indonesian government via skype, every two weeks they contacted me and the finaly survived you have been accepted at a poor state university. Then I talked to my parents to get some of my parent’s opinions which suited me. Finally, my parents gave me their opinion to study in Indonesia, and I agreed that finally I went to Indonesia. After one semester I went to college here, England called me to tell me that I was in England, but I was already in Indonesia and I finished my master degree in here.
What’s your daily activities?
I joined a partnership program in developing countries which was directly supervised by the Indonesian government. I joined a partnership program in developing countries which was directly supervised by the Indonesian government.
Can you speak bahasa Indonesia?
Aku bisa berbahasa Indonesia dan berbahasa Jawa, namun untuk bahasa Indonesia yang formal, baik, dan benar aku tidak terlalu bisa, aku hanya bisa bahasa Indonesia dan bahasa Jawa yang biasa digunakan sehari hari
Bagaimana Anda belajar bahasa Indonesia pada awalnya?
Awal aku datang dan berkuliah disini, aku benar-benar tidak tahu apa yang dijelaskan oleh para dosen, karena saya tidak tahu bahasanya. Aku benar benar pusing saat itu, karena saat itu aku duduk sendiri, dan kurang terbuka dengan teman-teman di kelas. Akhirnya aku memutuskan untuk pindah ke asrama lokal, bukan di asrama internasional lagi untuk belajar bahasa Jawa. Kenapa aku memilih belajar bahasa jawa terlebih dahulu? Karena aku ingin mengerti bahasa sehari-hari teman-teman di sini. Setelah belajar bahasa Jawa, aku baru memutuskan untuk belajar bahasa Indonesia untuk menyerap ilmu dari dosen-dosen. Setiap hari, di asrama lokal aku selalu mendapatkan kosa kata baru bahasa Jawa. “Sak ben dino aku dapat kata kata baru sing anyar tekan koncoku seng ono ndek kene.” Setelah aku bisa berbahasa jawa dan bahasa Indonesia aku menjadi seseorang yang paling dekat dengan teman dan para dosen. Ketika awal-awal aku berbicara bahasa Jawa kepada dosen dan teman-teman, mereka menertawakanku.
Apa saja pengalaman Anda selama belajar di UM?
Aku ucapkan teirma kasih banyak kepada dosen-dosenku, karena mereka banyak memberi motivasi kepada, ilmu-ilmu, dan wawasan mereka sangat luas. Profesor-profesorku banyak sekali yang sudah meneliti di luar negeri dan jurnal jurnalnya sudah banyak diterbitkan oleh lembaga-lembaga ternama di dunia. Selama kuliah di sini, aku merasakan atmosfer akademik yang berbeda. Dalam bayanganku, kuliah hanya datang, duduk, mengerjakan tugas, dan mendengarkan apa yang dikatakan dosen, lalu pulang. Kenyataannya, kuliah di UUM sangat asik sekali karena selalu ada kegiatan hampir setiap hari. Ada seminar-seminar, presentasi dan hal tersebut semakin menambah wawasanku, khususnya di bidang akuntasi. Profesorku juga memberikan banyak pengetahuan untuk penulisan karya ilmiah dan jurnal-jurnal ilmiah. Sehingga aku bisa menerbitkan Jurnal di International conference on education and training (ICET 2017) dengan judul Understanding the Different and Teaching Systems at Schools in Palestine dan judul Exploring the Phenomena of income Tax Justice and Tax Evasion Through Understanding the Basic relationship Between Income Tax Departments and Private Companies yang di terbitkan di South East Asia Journal of Contemporary Business, Economic and Law
Mengapa memilih kuliah di Indonesia?
Di Indonesia itu Unik, berbagai macam budaya, toleransinya antar sesama, dan orang-orang Indonesia yang ramah.Kebiasaan-kebiasaan di Indonesia, hampir sama dengan di Palestina, terutama di kalangan umat muslim.
Apa kebiasaan di Indonesia yang berbeda dengan di Palestina?
Acara pernikahan di Palestina dengan Indonesia itu sangat berbeda, apalagi saat menggelar resepsi pernikahan. Namun, yang berhubungan dengan agama Islam semuanya hampir sama. Aku pernah tinggal dengan orang-orang Indonesia di rumah mereka untuk mengetahui sosial masyarakat Indonesia, masyarakat Indonesia itu sangat humanly dan ramah.
Mengapa Anda mencoba tinggal serumah dengan orang Indonesia?
Aku ingin lebih mendalami budaya dan sejarah Indonesia. Aku menyukai budaya yang ada di Indonesia, aku sering ke Batu, ke petani-petani yang ada di sana. Aku tinggal bersama mereka karena aku ingin tahu tentang sejarah dan budaya Indonesia dari orang Indonesia sendiri. Karena ketika aku pulang ke Palestina, teman-temanku tidak mungkin tanya tentang jurusan akuntansi, mereka akan tanya bagaimana budaya di Indonesia? Bagaimana kebiasaan masyarakat Indonesia? Sosialnya dan lain sebagainya. Itulah yang ingin aku perdalam selama aku di Indonesia agar kwtika aku pulang ada yang bisa aku bagikan dan aku ceritakan kembali ke masyarakat Palestina.
Waktu aku bermain ke Batu, petani-petani di Batu berfikir aku ini orang-orang Eropa dan mereka berkata “Sorry Mr. No English, Engslish No,” lalu aku berbicara bahasa Jawa dengan mereka dan mereka semua tertawa, setengah tidak percaya.Kok bisa berbicara bahasa Jawa? Dari situlah aku mulai akrab dengan bapak ibu petani di Batu. Aku nyaman disini saat aku sudah bisa berbahasa Jawa dan bahasa Indonesia, karena saat aku kemana-mana aku tidak tersesat seperti kemarin-kemarin.
Bagaimana kesan Anda terhadap budaya Indonesia?
Aku sudah mengunjungi beberapa kota di Indonesia, yaitu di Semarang, Yogykarta Bali, Surabaya dan lainnya semata-mata itu hanya untuk menggali informasi tentang budaya Indonesia, kebiasaan masyarakat, dan kesenian antara kota satu dengan kota yang lain, itu yang sangat unik dari Indonesia. Aku banyak belajar budaya Indonesia selama di sini, dan budaya di Indonesia itu keren-keren sekali, seperti tari kecak di bali, tari topeng, lagu-lagunya dan lain sebagainya. Itu semua bagus sekali. selain bagus, budaya Indonesia sangat unik, dimana ada banyak perpaduan antara kebiasaan masyarakat Indonesia dengan keyakinannya yang akhirnya menimbulkan berbagai macam budaya yang katanya banyak mengandung filosofisnya. Tidak hanya budayanya saja yang bagus. Namun, keindahan alam Indonesia juga sangat bagus.
Ilmu yang Anda dapat di Indonesia ingin dikembangkan seperti apa di Palestina?
Setelah aku menyerap ilmu-ilmu dari dosenku aku bisa mempublikasikan beberapa jurnal internasional, aku akan lanjut berkuliah S-3, dan setelah aku menjadi doktor nanti aku akan mengajar anak-anak di palestina seperti profesor-profesor di sini. Karena dengan cara-cara tersebut membuat mahasiswa lebih memahami ilmu yang diajarkan. Seperti aku yang belajar ilmu akuntasi di sini, aku bisa menguasi dengan cepat jika setiap hari banyak kegiatan-kegiatan seperti presentasi, seminar, dan sebaginya. Selain itu, hal tersebut bisa mengukur kemampuan mahasiswaku nanti.
Cita Cita Anda?
Aku ingin menjadi businessman dan dosen, karena aku banyak terinspirasi dari dosen-dosen di sini.
Keinginan setelah lulus dari UM?
Aku tidak akan pernah melupakan UM, dan aku sangat sedih karena sebentar lagi sudah harus meninggalkan Indonesia. Aku harus mengejar beasiswa S-3 di tempat lain. Insyaallah jika ada kesempatan, aku akan datang lagi ke sini setelah lulus S-3 untuk mengajar anak-anak di sini selama satu tahun, sebagai balas jasaku kepada dosen-dosenku yang sudah dengan tulus, ikhlas mengajariku. Insyaallah kalau ada kesempatan lagi, ketika aku sudah sukses nanti dan sudah mempunyai istri aku berkeinginan untuk tinggal di Malang, dan bermalam di Kota Batu.
Kata Mereka tentang Shadilahaleh
“Shadi termasuk orang yang sangat cerdas, dia supel, ramah, dan baik hati. Tak hanya cerdas secara akademik, namun dia juga cerdas secara sosial, selama kurang dia berkuliah di UM, dia sudah memiliki banyak teman. Tak hanya teman-teman sebaya di kampus saja, namun dia juga memiliki teman-teman di lingkungan masyarakat, karena dia pintar berbahasa jawa,” ujar Obie, salah satu kawan dari shadilahaleh.Cintya