Informasi yang baik dan cerdas tidak bisa sembarangan ditulis tanpa adanya fakta konkret di dalamnya. Prinsip inilah yang dipegang teguh oleh Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (FS UM) dalam rangka menggerakkan publikasi digital cerdas. Untuk merealisasikan hal tersebut, FS UM mengadakan pelatihan kepenulisan bagi mahasiswanya.
Acara yang bertajuk ” Workshop Jurnalisme Digital” ini berlangsung di Aula Perpustakaan UM pada (30/3) dengan beberapa pembicara andal di bidang publikasi digital.

Dibuka dengan materi pemanasan mengenai pengantar jurnalisme digital, hadirin diajak mengenal kiat-kiat kepenulisan pada media masa dalam jaringan (daring). Materi ini dibawakan langsung oleh Manajer Ops DILo Malang, M. Ziaelfikar Albaba. “Jangan terpaku pada satu konten. Ini salah satu alternatif agar tidak bosan menulis,” tandas pria yang juga pendiri Indiekraf ini. Menurutnya, brainstorming dengan anggota kru juga bisa jadi alternatif yang efektif ketika ingin mengreasikan konten baru.

Materi kedua yang dibawakan oleh Pemimpin Redaksi Jatim Times Network, Heryanto, mengupas lebih lanjut kaidah kepenulisan berita dan cara kreatif mengulik peristiwa untuk dijadikan berita.
“Menulis itu adalah keterampilan. Paham teknik menulis dengan ilmunya tapi tidak pernah menulis, maka tidak bisa dikatakan sebagai penulis. Maka keterampilan dan keahlian dalam menulis bisa didapatkan maksimal hanya dengan karena terbiasa menulis,” paparnya. Ia juga menambahkan bahwasanya dunia jurnalistik adalah dunia yang dinamis, maka tindakan tepat yang harusnya dilakukan seorang penulis adalah tidak terpaku pada satu teori saja.

 

Respon cukup baik didapat dari adanya kegiatan workshop ini. Putri Hanifah, salah satu peserta workshop mengaku banyak mendapatkan ilmu baru mengenai publikasi digital di laman daring. “Yang jelas tetap terus belajar dan ke depannya, saya akan terus memperbaiki tulisan-tulisan saya di blog agar lebih nyaman dibaca oleh pembaca blog saya,” imbuh mahasiswa Jurusan Sastra Arab ini.

Penulis: Fitriyanti Bunga