Mahasiswa Fakultas Ilmu pengetahuan dan Matematika (FMIPA) kembali menorehkan prestasi yang membanggakan, dua tim yang terdiri dari tim UM Juara diketuai oleh Laila Nur Alfiah dari jurusan Biologi lalu Intan dari biologi dan Deni Ainur Rokhim dari jurusan Kimia selanjutnya ada tim Hetor juara meliputi Nur Indah Agustina sebagai ketua, Deni Ainur Rokhim, dan Silmy Siddik Ananda ketiganya dari jurusan kimia. Kedua tim masing-masing berhasil merebut dua juara yakni juara tiga kategori sosial science dan special award kategori engineering dan teknologi di ajang Youth National Science Fair (YNSF) 2019 yang diadakan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Berawal dari keinginan untuk membuktikan kepada dunia luar bahwa ide engineering dari UM tidak kalah inovatifnya dari Perguruan Tinggi yang lain kedua tim tersebut mengirim proposal yang telah disiapkan sebelum akhirnya lolos seleksi nasional sebagai finalis. Menciptakan alat pendeteksi maling helm dan terapi alternatif untuk meningkatkan konsentrasi belajar penderita down syndrome, kedua tim dari FMIPA tersebut berhasil melambungkan nama UM di kancah nasional. Membanggakannya lagi kedua tim yang menang tersebut akan didelegasikan dalam kompetisi internasional yakni pada kategori engineering dan teknologi akan menuju Penang International Science Fair di Penang Malaysia lalu pada kategori sosial science akan menuju Expo–Science International di Abu Dhabi. Kurang lebih ada 20 Universitas dengan total ada 154 team dari kategori SMP, SMA, dan Mahasiswa yang bersaing.

Diungkapkan oleh nur indah dari jurusan kimia inovasi HETOR (Helm pendeteksi maling) dicetuskan karena banyaknya kasus pencurian helm yang meeresahkan masyarakat sedangkan untuk musik Monoaural diciptakan sebagai terapi guna membantu penderita down syndrome dalam meningkatkan konsentrasi. Persiapan dilakukan hampir 1 bulan.

” Persiapan dilakukan terutama dalam melakukan research penelitian yang telah diajukan dalam proposal, selain itu juga menyiapkan segala keperluan untuk presentasi karya seperti : Produk, logbook, PPT, Laporan Akhir, X-Banner, poster, video simulasi, publikasi berita, dsb” ujar Nur Indah.

Walaupun persiapan dan pelaksanaannya dilakukan pada saat Ulangan Akhir Semester (UAS) tidak mengganggu semangat kedua tim tersebut untuk menorehkan prestasi. Selain itu diceritakan oleh salah satu anggota pada saat pelaksanaan lomba terdapat kendala gangguan pada alat namun mereka dapat mengatasinya dengan baik.

Banyak kesan yang didapatkan dari kompetisi ini dipaparkan mereka salah satunya bertemu dengan para saintis muda, dengan pikiran yang sefrekuensi terkait research, banyak belajar juga baik dari peserta lain maupun dewan juri.

Nur Indah juga tidak lupa menyelipkan pesan kepada mahasiswa UM yang masih ragu-ragu mengikuti kompetisi guna membanggakan almamater tercinta.

” Jangan ragu-ragu dan cobalah, karena jika terus ragu-ragu dan tak pernah mencoba maka tak akan pernah bisa merasakan serunya pengalaman berkompetisi dan bertemu dengan orang-orang hebat dalam bidangnya juga nikmatnya mendapatkan bonus dari jerih payah yang telah dilalui. Maka, cobalah dan jangan takut untuk berkarya”. Nikma