Senyum ramah para mahasiswa yang mengenakan seragam berwarna hijau berjejer rapi menyambut kedatangan kru majalah Komunikasi Universitas Negeri Malang (UM). Sabtu (23/02) bertempat di Kantor Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bandung, Jawa Barat, Kru Majalah Komunikasi UM melaksanakan agenda kunjungan tahunan jurnalistik. Tahun ini pers mahasiswa Institut Teknologi (ITB) menjadi tujuan kru Komunikasi untuk bertukar pikiran dan pengalaman. Kunjungan pada siang itu mendapat sambutan baik dari karyawan KPID maupun mahasiswa ITB. Dalam membuka acara tersebut, Ir. Irianto Edi Pramono selaku komisioner bidang kelembagaan menjelaskan bahwa KPID Bandung telah melakukan jalinan kerjas ama dengan Forum Komunikasi Pers Mahasiswa Bandung (FKPMB) yang di dalamnya ada 35 kampus dan salah satuya adalah ITB.
Pers Mahasiswa ITB mempunyai tiga media pers, yaitu Majalah Ganesha, Majalah Boulevard, dan Ganeca Pos. Ketiganya merupakan Unit Kegiatan Mahasisiwa (UKM) yang murni dikelola oleh mahasiswa, mulai dari pimpinan umum sampai staf. Ketiga media tersebut mempunyai tujuan serta fungsi yang berbeda-beda “Majalah Ganesha merupakan majalah yang mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai lembaga media dan juga lembaga kajian. Majalah yang didirikan sejak tahun 1989 mempunyai tujuan untuk menyuarakan suara mahasiswa ITB,” pungkas Hanafi Kusuma Yuda selaku Pimpinan Umum Majalah Ganesha. Redaktur majalah tersebut memiliki dua agenda rutin yang berupa kajian dan studi yang bisa menyokong hasil pers mereka.
Berbeda dengan majalah Ganesha, majalah Boulevard cenderung menggunakan gaya penulisan yang berimbang dan melakukan liputan lapangan secara langsung. ”Beda dengan majalah sebelumnya, kami tidak melakukan kajian mengenai isu-isu suatu masalah namun kami melakukan wawancara secara langsung kepada semua narasumber yang terkait,” ujar Hanin Khairunnisa selaku perwakilan majalah Boulevard. Selain majalah cetak, Boulevard juga memiliki majalah dan artikel online.
Sedangkan yang ketiga, Ganeca Pos merupakan sebuah lembaga pers mahasiswa ITB yang memuat pemberitaan tentang ITB dan kota Bandung. Produk ini berfokus pada riset yang dilakukan oleh anggota pers mahasiswa ITB dan dipublikasikan hingga ke luar kampus. Cakupan Ganeca Pos mulai didirikan pada 14 April 2001 dan pada tahun 2009-2010 majalah ini sempat vakum karena ada permasalahan dana dan sumber daya manusia. Pada tahun 2011 Ganeca Pos mulai berdiri kembali dengan branding yang baru.
“Pada tahun 2012 ke 2013 majalah kami sedang melakukan migrasi produk cetak ke online agar lebih mudah dinikmati oleh orang banyak dan menekan biaya pengeluaran. Sedangkan produk yang pernah dikeluarkan dari awal berdirinya Ganeca Pos adalah koran dan majalah, cetak maupun online,” Ungkap Fawas selaku perwakilan pers mahasiswa Ganeca Pos ITB. Setelah mendengarkan pemaparan dari masing-masing media pers mahasiswa ITB, kru Komunikasi melakukan diskusi lebih mendalam dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama. Dessy