Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang (UM) Desa Poncokusumo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang adakan Sosialisasi E-Commerce produk UMKM di pendopo Kantor Desa Poncokusumo, Sabtu (29/6). Usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pegiat ekonomi skala kecil dan menengah yang melakukan produksi barang atau jasa dan akan diperjualbelikan secara komersial.

Mahasiswa KKN UM telah melakukan observasi dan menemukan berbagai potensi yang menjanjikan. Hasilnya melahirkan beberapa produk UMKM Desa Poncokusumo di antaranya, aneka keripik “Q-Jho” yang terbuat dari pisang, talas, singkong, kentang dengan berbagai pilihan rasa. Ada juga sari buah “Agrosari Semeru Mulya” dan “Sari Apel Semeru Poncokusumo” yang memroduksi sari buah aneka rasa, mulai dari apel, jambu, blewah, dan masih banyak lagi. Selain itu, ada juga produksi batik “Kusuma” dan permen “Jaya Selur”.

“Setelah melakukan observasi desa dan melihat profil Desa Poncokusumo, di hari ketiga tim kami langsung bergerak mendatangi berbagai UMKM di Desa Poncokusumo ini. Di tempat produksi produk UMKM, kami turun langsung membantu proses produksi. Walaupun berlangsung saat bulan Ramadan, tanpa perlu mencicipi, tim kami menyadari bahwa produk-produk UMKM Desa Poncokusumo merupakan produk berkualitas baik mampu bertahan lama tanpa pengawet,” ujar Endah Dwi Sulistiani, Ketua Pelaksana Sosialisasi E-commerce. Menurut Endah, alasan diadakannya acara sosialisasi ini karena produk UMKM Desa Poncokusumo secara umum hanya dipasarkan di Malang Raya.

Pemasaran produk UMKM Desa Poncokusumo masih dilakukan secara offline berdasarkan permintaan atau pesanan. Padahal, di era revolusi industri 4.0 ini segala hal akan selalu berhubungan dengan teknologi, sehingga perlu disosialisasikan bagaimana perlunya integrasi teknologi komunikasi dan informasi dengan bisnis kepada pelaku UMKM. Dilansir dari Kompas.com menurut perwakilan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), penetrasi penggunaan internet di Indonesia mencapai lebih dari 132 juta. Namun, hingga September 2018 hanya sekitar delapan persen pelaku UMKM yang memanfaatkan sistem online sebagai salah satu alternatif pemasaran. Sosialisasi ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah agar UMKM mampu menjadi salah satu penggerak ekonomi kerakyatan melalui perluasan pangsa pasar produk UMKM Desa Poncokusumo.

Sosialisasi ini juga sebagai upaya untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat khususnya pelaku UMKM serta kader-kader PKK mengenai metode pemasaran elektronik di Desa Poncokusumo. Selain dihadiri pelaku UMKM dan Kader PKK, acara ini juga dihadiri oleh perwakilan perangkat desa. Menurut Gatot selaku perwakilan Perangkat Desa Poncokusumo, pihak desa sangat berterima kasih kepada tim KKN UM Desa Poncokusumo karena telah menggagas acara sosialisasi ini. Dirinya juga berharap pemasaran produk UMKM unggulan desa Poncokusumo bisa diperluas agar penyerapan tenaga kerja juga semakin banyak. Selain itu, ia berharap kerja sama dengan UM tidak hanya sampai pada program KKN tahun ini, tetapi di tahun-tahun selanjutnya agar dapat membimbing warga desa Poncokusumo.

Dalam pelaksanaan sosialisasi yang dihadiri oleh 30 peserta ini, tim Mahasiswa KKN UM Desa Poncokusumo juga mendatangkan ahli yang merupakan dosen Fakultas Teknik, Duwi Leksono Edy sebagai pemateri utama. Pemateri kedua, anggota KKN UM Desa Poncokusumo, Agus Supriyono dari Fakultas Ilmu Sosial yang penyampaian materi berupa inovasi logo seluruh UMKM Desa Poncokusumo. Inovasi logo dengan banyak filosofi yang ditawarkan tim Mahasiswa KKN UM ini diharapkan mampu menjadi logo identitas semua produk hasil UMKM Desa Poncokusumo. Luaran lain yang diharapkan dari sosialisasi ini adalah menumbuhkan jiwa enterpreneur dan agar masyarakat dapat menangkap peluang usaha baru di era revolusi industri 4.0.

Pewarta: Lady El Rida