Permasalahan sampah merupakan masalah yang hampir semua wilayah mengalami hal ini, tak terkecuali Desa Mulyorejo. Setiap harinya volume sampah yang dihasilkan tinggi. Sampah tersebut merupakan sampah organik dan non organik yang jika tidak d atasi dengan benar akan menyebabkan masalah lain seperti bau yang menyengat, timbul beberapa penyakit pencernaan, dan menyebabkan banjir. Fenomena itu memotivasi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang (KKN UM) untuk menyusun program dengan tagline “Olah Limbah Jadi Berkah”. Mereka mendirikan bank sampah yang dinamai “Berkah Sejahtera”.

Bank sampah ini merupakan program unggulan hasil kerja sama Mahasiswa UM dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang diposkan di Dusun Kaweden, Desa Mulyorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Bank sampah diresmikan pada Senin (1/7) di rumah Rusdianto, Kepala Dusun Kaweden. Kegiatan dimulai dengan peresmian bank sampah oleh Puguh Setiawan dan dilanjutkan dengan sambutan penanggung jawab bidang ekonomi, Erika Agusviani Dewi. ”Bank sampah sistemnya seperti perbankan, diharapkan masyarakat Kaweden dapat menyimpan atau menabung sampah selain mengurangi sampah juga dapat menjadi berkah atau bernilai ekonomis. Ke depannya, kami berharap bank sampah semakin dirasakan manfaatnya dan dapat menarik nasabah dalam jumlah yang besar. Selain itu, karena dusun kami menjadi uji coba atau percontohan, semoga dapat berhasil dan menularkan ke dusun lain hingga dapat menyeluruh satu desa,” ujar Rusdianto.

Kegiatan peresmian bank sampah juga diisi dengan serangkaian pelatihan alur kinerja bank sampah. ”Dari Mahasiswa UM sebelumnya sudah disosialisasikan door to door untuk mencari nasabah dan disosialisasikan pada sejumlah kegiatan warga. Kegiatan pada hari ini juga dilakukan pelatihan seperti memilah sampah organik dan nonorganik. Sampah yang organik seperti sampah botol, kardus, besi disendirikan dan ditimbang. Jadi, masyarakat yang mengikuti acara peresmian dapat mengerti langsung sistem dan pelaksanaan teknis bank sampah,” jelas Ayu Sulvia, salah satu kader bank sampah.

Pewarta: Sri Lestari /PGSD 2016