Persaingan dunia kerja yang semakin tinggi dengan tuntutan kemampuan yang semakin besar, membuat para mahasiswa perlu berpikir kreatif dan kritis. Untuk memunculkan embrio pola berpikir kritis dan kreatif, Pusat Pengembangan Bimbingan Konseling Karir dan Kompetensi Akademik (P2BK3A) Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan pelatihan dengan tema “Pelatihan Berpikir Kritis dan Kreatif” pada Jumat (16/11). Acara yang berlangsung di Aula LP3 Gedung H8 Lantai 2 tersebut, dihadiri oleh 150 mahasiwa.

Dra. Ella Faridati Zen, M.Pd., Kepala P2BK3A berpendapat bahwa output dari pelaksanaan pelatihan, diharapkan dapat mempertajam kemampuan berpikir secara kritis dan kreatif sehingga dapat diimplementasikan dalam perkuliahan maupun kehidupan sehari-hari. Mahasiswa diharapkan memiliki mindset agar bisa melakukan problem solving dengan efektif.

Peserta sangat antusias karena serangkaian acara dikemas dengan menarik yang terdiri dari tes kreativitas, materi tentang pentingnya berpikir kritis dan kreatif, pengenalan diri, serta role play berpikir kritis dan kreatif. “Pelatihan ini tidak membosankan karena peserta disuguhkan suatu permasalahan kemudian diminta berpendapat untuk memecahkan permasalahan tersebut dari sudut pandang masing-masing bidang sesuai jurusan perkuliahan,” ujar Adetya Sanda, salah satu peserta dari Jurusan Sastra Indonesia.

Dr. Diniy Hidayatur Rahman, M.Pd., salah satu pemateri dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) mengatakan bahwa berpikir kritis merupakan cara bagaimana kita mencerna masalah, memikirkan solusi untuk permasalahan tersebut. “Orang kreatif suka berpikir lepas dan tidak suka prosedural sehingga sering memunculkan ide-ide baru yang dapat membuat dirinya berbeda dan dapat menaikkan level kehidupannya,” tandasnya.

Pewarta: Karina Okta Bella