Prototipe Semeru Team Universitas Negeri Malang (UM), Kumbolo Evo 3 dipamerkan pada ajang Eco Vehicle 2019 yang diadakan oleh Museum Angkut, Minggu (10/11). Prototipe penyabet kategori Prototype Ethanol pada Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE) 2019 ini, akan maju pada ajang Shell Eco Marathon Asia 2020 bersama mobil-mobil karya anak bangsa lainnya. Tak hanya dipamerkan Kumbolo Evo 3 bersama Akasa Evo 2 unjuk kebolehan dalam acara tersebut. Semeru Team sukses memukau pengunjung Museum Angkut. Kumbolo Evo 3 dipamerkan bersandingan dengan karya tim Apatte Universitas Brawijaya (UB) Malang, tim Mekatronika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dan tim Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Selain itu, juga ada tim dari SMK Negeri 10 Malang yang salah satu pembinanya adalah alumni Pendidikan Teknik Mesin UM. “Sebelumnya, Museum angkut telah menggandeng beberapa universitas untuk bekerja sama. Dengan adanya kerja sama antara PR Eco Vehicle dengan UM, akhirnya kerja sama antara Museum Angkut dan UM pun terjadi,” tutur Fuad Indra Kusuma, S.Pd., M.Pd., dosen Teknik Mesin UM sekaligus pembina Semeru Team UM.

“Dipamerkannya hasil karya UM dalam Eco Vehicle 2019 menunjukkan bahwa UM tidak hanya sebatas ‘bekas IKIP’ (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, red.) yang terkenal dengan ilmu kependidikannya saja, namun juga tidak kalah dengan universitas yang mengajarkan ilmu murni. Ini menunjukkan kepada publik bahwa mahasiswa UM mampu membuat produk dan menjadi desainer andal,” tambahnya.

Eco Vehicle 2019 bisa dibilang merupakan ‘lanjutan’ KMHE 2019 yang berlangsung pada (24-28/9) lalu. Nantinya Semeru Team akan kembali bertanding di Shell Eco Marathon Asia 2020 yang akan diadakan di Sepang, Kuala Lumpur, Malaysia pada April-Mei mendatang. Museum Angkut mengadakan acara ini untuk menunjukkan bahwa Museum Angkut sebagai museum transportasi tidak hanya memamerkan mobil antik saja, namun juga mobil futuristik. Endang Ahmad Shobirin, Operational Manager Museum Angkut menuturkan bahwa Eco Vehicle 2019 diselenggarakan sebagai bentuk dukungan kepada kreativitas mahasiswa dan membuktikan bahwa karya anak bangsa tidak kalah dengan karya luar negeri. Salah satu dukungan Museum Angkut terhadap karya mahasiswa ditunjukkan melalui pendanaan bagi kontingen Indonesia yang akan mengikuti Shell Eco Marathon Asia 2020.

Pewarta: Ayu Saraswati