Assalamualaikum Wr. Wb. Saya merupakan salah satu mahasiswa di Fakultas Teknik semester 4. Saya sedang berada dalam kondisi yang membuat saya bingung. Selama semester sebelumnya(1-3) saya dan beberapa teman saya (1-2 orang) selalu duduk di depan ketika pembelajaran berlangsung. Saya bisa lebih fokus memperhatikan. Hal itu membawa dampak baik dan memudahkan saya untuk memahami materi. Karena itulah saya bisa bertahan dengan nilai yang baik di semester sebelumnya. Saya sudah nyaman dengan cara belajar saya. Namu, semester ini berubah. Sebenarnya saya mampu bersosialisasi dengan baik, tapi semester ini yang bertahan duduk di depan hanya saya seorang. Sering kali di deret depan hanya saya yang duduk di situ. Hal itu membuat saya resah. Saya tidak ingin mengubah cara belajar saya, karena itu membawa banyak hal positif pada saya.Di sisi lain saya tidak suka dan tidak ingin dinilai terlalu ambisius, individualis, dan idealis. Saya mohon solusi atas permasalahan tersebut. Saya ucapkan terimakasih atas solusinya, Bu. Wassalamualaikum Wr.Wb.
Rina (nama samaran)


Jawaban oleh: Ike Dwiastuti, M.Psi., Dosen Fakultas Pendidikan Psikologi UM

Jawaban: Waalaikumsalam Wr. Wb. Berdasarkan surat Ananda, hal yang menjadi persoalan adalah Ananda bingung memilih antara tetap dengan gaya belajar yang selama ini digunakan atau memilih mengikuti teman-teman karena tidak ingin dinilai ambisius, individualis, idealis. Pada persoalan tersebut, Ananda sebaiknya tidak memisahkan dengan memilih akan mendahulukan yang mana. Ananda dapat melakukan keduanya, yaitu memilih untuk mengikuti gaya belajar yang nyaman bagi diri sendiri, dan memilih tetap bersosialisasi dengan teman-teman sehingga dinilai positif dalam pergaulan.

Selama kuliah Ananda memilih untuk duduk di bangku depan dalam usaha memahami materi yang dijelaskan oleh dosen. Ini merupakan cara belajar yang sudah tepat. Prinsip utama dalam belajar adalah saat adanya perhatian (atensi) maka saat itulah terjadi proses awal belajar. Apabila ada seseorang di dalam kelas tetapi tidak memperhatikan materi yang dibahas, maka tidak terjadi proses belajar. Pada umumnya, mahasiswa yang duduk di bangku depan akan lebih mudah mempertahankan kemampuan memperhatikannya, dibanding mahasiswa yang duduk dibangku belakang.

Persoalan dengan dugaan dan anggapan Ananda bahwa teman-teman menilai diri Ananda negatif, masih perlu untuk dikonfirmasikan dahulu. Untuk memastikan hal tersebut, Ananda dapat mengamati dan bertanya. Pertama, Ananda dapat mengamati perilaku teman-teman, apabila selama ini masih bisa ngobrol dan berkumpul dengan nyaman, maka kecurigaan sebelumnya salah. Namun, apabila temanteman seperti menjauhi, Ananda perlu melakukan hal yang kedua, yaitu bertanya ke salah satu teman yang dulunya juga duduk depan. Misalnya dengan bertanya, “ada apa kok jarang duduk depan lagi?” dan mengajak untuk duduk depan lagi. “Materinya makin kompleks, ayo duduk depan lagi supaya bisa lebih paham.” Respons temanteman bisa saja di luar dugaan. Jangan berkecil hati apabila mereka menganggap Ananda seorang yang ambisius, individualis, dan idealis.

Beberapa hal yang dapat Ananda lakukan agar tetap berprestasi dan berteman dengan baik, antara lain (1) ketika akan menghadiri kelas, Ananda dapat hadir lebih dulu, lalu duduk berkumpul dengan teman lainnya dan ngobrol dulu atau berdiskusi bisa di dalam kelas atau di teras kelas. Setelah dosen hadir, Ananda dapat mengajak teman lainnya untuk duduk depan, tetapi apabila teman lainnya tidak mau, lebih baik Ananda konsisten; (2) tingkatkan kemampuan komunikasi yang lebih luwes dalam pergaulan dan dalam diskusi. Jangan ingin pendapat sendiri yang dianggap benar, hargai, dan setuju pendapat teman, lalu tambahkan pendapat Ananda sendiri sebagai pelengkap; (3) pertemanan dapat dibangun di luar jam perkuliahan, jadi Ananda dapat ikut kegiatan-kegiatan kepanitian atau membantu teman yang membutuhkan.Demikian, semoga bermanfaat.


Mahasiswa UM dapat mengirimkan tulisan berupa curahan hati (curhat) pada rubrik ini dengan space halaman A4 via email komunikasi@um.ac.id selambat-lambatnya tanggal 25 Maret 2020. Apabila nama asli tidak ingin dicantumkan, diperbolehkan untuk menggunakan nama inisial. Curhat Anda akan kami kirim ke ahlinya (dosen Fakultas Pendidikan Psikologi UM untuk mendapatkan jawaban. Tulisan curhat akan mendapat imbalan atau penghargaan yang sepantasnya.