Ada yang berbeda di area Jalan Jakarta hingga Jalan Simpang Ijen beberapa waktu lalu. Area tersebut berubah menjadi arena sirkuit mobil (sirkuit JSI) dalam Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE). Ajang tersebut berlangsung selama lima hari, Selasa-Sabtu (24-28/9). KMHE merupakan ajang lomba mobil hemat energi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Kegiatan yang awalnya bernama Indonesia Energy Marathon Challenge (IEMC) ini diselenggarakan setiap tahun sejak 2012. Terdapat dua kategori kendaraan yang dikompetisikan dalam kontes ini, yaitu prototype dan urban concept.


Tahun ini Universitas Negeri Malang (UM) mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah kontes bergengsi tersebut. KMHE yang berlangsung di kota dingin kali ini mengusung tema “Utas Awij untuk Alam”. Tema tersebut sangat menggambarkan ciri khas Malang dengan bahasa walikan-nya. Di dalamnya terdapat pesan untuk dapat menyatukan jiwa masyarakat demi kelestarian alam melalui konsep kendaraan hemat energi.


Dibuka pada hari selasa (24/9), kontes ini diikuti oleh 80 tim dari 45 perguruan tinggi seluruh Indonesia. Acara pembukaan dimeriahkan oleh Komunitas Miniatur Truk Gondanglegi, pameran kostum Malang Flower Carnival, dan juga penampilan tari dari UKM STKAK. Tak ketinggalan, yang paling ditunggu dan menarik perhatian ialah iring-iringan mobil dengan variasi warna dan keunikan desainnya. Satu per satu tim memamerkan mobil hemat energi kebanggan mereka yang akan diadu dan diuji kehematannya di sirkuit JSI.


Salah satu tim terlihat memamerkan mobl hemat energi dengan desain kupu-kupu. Tim tersebut berasal dari Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah. “Tim kami telah berada di Malang sejak hari Jumat dan membawa mobil menggunakan truk yang diangkut ke dalam kapal,” ungkap Rusdi, salah satu dosen pembimbing dari Universitas Tadulako saat diwawancarai.


Kreativitas dalam mewujudkan karya nyata berupa kendaraan yang irit, aman, dan ramah lingkungan dituntut untuk dapat dikuasai oleh seluruh peserta. Target jangka pendek dari kompetisi ini adalah menjadi tolok ukur mahasiswa untuk melaju ke kompetisi sejenis di tingkat internasional. Sedangkan, untuk target jangka panjang, putra-putri Indonesia diharapkan mampu mendesain dan membuat sendiri kendaraan yang hemat energi dan ramah lingkungan. Kendaraan ini minimal dapat digunakan sebagai alat transportasi internal di kampus.


Tidak hanya sukses menjadi tuan rumah utas awij untuk alam, UM juga keluar sebagai juara. Setelah berlaga di sirkuit JSI selama kurang lebih empat hari, pengumuman pemenang pun tiba. Pengumuman pemenang sekaligus penutupan acara KMHE dilaksanakan di gedung Graha Cakrawala (28/9). Dalam kontes tahun ini ITS keluar sebagai juara umum bertahan KMHE. Kendati demikian, tim UM yang bernama Semeru team I dan Semeru team II juga berhasil menyabet juara 1 kategori Prototype MPD Etanol dan Best Design Vehicle. Sangat membanggakan! Semoga mobil hemat energi kebanggaan UM dapat segera melenggang di area kampus. Nilam.