Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pencak silat Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) Universitas Negeri Malang (UM) kembali ukir prestasi. Pada kesempatan kali ini UKM PSHT telah berhasil menyabet juara pertama pada kejuaraan Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (Pomda), cabang olahraga (cabor) Pencak Silat tahun 2019 yang berlangsung pada (25-27/06) di Universitas Merdeka Malang. Kejuaraan Pomda ini diikuti oleh 185 peserta dari kontingen universitas yang ada di Jawa Timur, seperti Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Negeri Jember (Unej), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Airlangga (Unair), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Peserta merupakan mahasiswa aktif , perwakilan dari perguruan tinggi, wajib mengikuti peraturan yang telah ditetapkan, menjunjung tinggi sportivitas, dan saling menghormati sesama peserta. Adanya Pomda ini merupakan sarana pembinaan sekaligus penjaringan mahasiswa yang mempunyai potensi untuk mengikuti kejuaraan olahraga baik di tingkat nasional maupun internasional. Dalam perlombaan ini dibagi menjadi beberapa kategori yaitu kategori tanding putra putri kelas A sampai F, kategori putra putri tunggal, kategori putra putri ganda, dan kategori putra putri beregu.
UM berhasil menyabet juara 1 kategori tanding yaitu diraih oleh M Sholeh Sholakhudin kelas C putra 55-60 kg dan Rio Danang kelas D putra 60-65 kg. Teknik andalan yang digunakan oleh Rio lebih dominan ke teknik guntingan dan tendangan T. Keduanya telah berhasil mengharumkan nama UM dan siap melaju di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas). Selain keduanya, perwakilan UM yang juga menyumbangkan prestasi adalah Wiwik Suryaningsih juara 3 kategori tanding putri kelas A, Brilliance Titisari juara 2 kategori tanding putri kelas B, Lina Handayani juara 3 kategori tanding putri kelas C, serta Selvi Intan Sari, Dayane Praselia, Yeni Wulandari kategori beregu putri. Dengan ini mereka berhasil membawa pulang 2 emas, 2 perak, dan 5 perunggu.
“Saya sangat bersyukur karena bisa meraih juara 1 dalam ajang bergengsi ini. Meskipun waktunya bersamaan dengan kegiatan kampus, saya berusaha membagi waktu dengan sebaik mungkin,” tutur Rio Danang. Tahun 2018, Rio juga mengikuti kejuaraan Pomda, namun ada kendala yang dihadapi sehingga didiskualifikasi karena melakukan pelanggaran. Beruntung hal ini tidak menyurutkan semangat Rio untuk tetap berlatih, hingga berhasil meraih juara 1 di Tahun 2019. “Tahun kemarin saya juga mengikuti kejuaraan ini namun belum bisa maksimal dikarenakan saya telah melakukan pelanggaran yang tidak boleh dilakukan sehingga saya didiskualifikasi. Memang sedikit kecewa namun saya tidak menyerah dan lebih giat untuk berlatih,” jelas Rio. “Semoga ke depannya mengenai surat perizinan latihan oleh pihak kampus lebih dipermudah untuk proses mempersiapkan Pomnas di DKI nanti,” harap mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga ini. Dessy