UKM Persaudaraan Setia Hati Ter­ate (PSHT) Universitas Negeri Malang (UM) punya cara unik untuk menggalang persatuan berbagai cabang pencak silat di seluruh Indonesia. Melalui ajang Kejuaraan Pen­cak Silat UM Open, UKM ini mengajak se­luruh cabang pencak silat yang tersebar di Jawa dan Bali. Tak tanggung-tanggung, dalam kejuaraan ini setidaknya terdaftar 611 peserta dari tingkat pelajar dan ma­hasiswa turut berpartisipasi. Selain itu, kejuaraan ini juga turut mengundang 35 wasit juri dari berbagai perguruan untuk menjadi tim penilai dalam pertandingan yang dilakukan pada (17-20/11).

Kejuaraan PSHT UM ini mengangkat tema “Melalui Pencak Silat, Satukan Per­bedaan Untuk Mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika”. Kegiatan tersebut berlang­sung sukses, dilihat dari jumlah peserta melebihi kuota yang telah disediakan oleh panitia. “Awalnya, kuota peserta yang kami sediakan hanya 600, tetapi di hari terakhir masih banyak pendaftar yang ingin ikut kejuaraan, akhirnya kami mem­batasi jumlahnya,” tutur Ansori selaku ketua pelaksana. Kejuaraan ini adalah ke­juaraan pertama yang dilaksanakan oleh UKM PSHT UM dan diikuti oleh berbagai perguruan se-Jawa dan Bali. Sebelumnya, kejuaraan hanya digelar untuk internal UKM PSHT UM.

Kategori yang dikompetisikan dalam kejuaraan ini dikelompokan menjadi dua tingkat, yaitu remaja dan dewasa. Tingkat remaja diikuti oleh pelajar SMP dan SMA/sederajat, sedangkan tingkat dewasa diikuti oleh mahasiswa. Setiap tingkat terdapat dua kategori, yaitu kat­egori tanding dan kategori seni. Dalam kategori tanding, setiap peserta akan ditandingkan berdasarkan berat badan, seedangkan dalam kategori seni peserta dapat memilih menampilkan secara tung­gal, ganda maupun regu. Dalam kategori seni terdapat keunikan yang ditampilkan oleh para peserta. Hal ini terlihat dari se­tiap gerakan serangan-serangan kepada musuh yang dirangkai indah yang biasa disebut sebagai seni pencak silat.

UM secara khusus menyediakan tem­pat untuk pelaksanaan Kejuaraan Pencak Silat UM Open 2019. Ada tiga gelang­gang yang disediakan di lapangan tenis UM. Antusiasme peserta juga sangat luar biasa. Misalnya, dalam kategori seni mer­eka sudah mempersiapkan segala atribut untuk ditampilkan, bahkan tak jarang dari peserta perempuan juga menggunakan riasan untuk menunjang penampilan mereka di gelanggang.

Pelaksanaan kejuaraan ini diharapkan mampu menjaring atlet-atlet silat yang berbakat dalam bidangnya, terlebih mer­eka yang masih duduk di bangku sekolah. Selain itu, panitia menegaskan bahwa ke­juaraan ini juga merupakan ajang untuk menggaet atlet silat masuk ke UM melalui jalur prestasi dan mampu mengharum­kan nama universitas di bidang pencak si­lat. “Pencak silat bukan olahraga kampun­gan, pencak silat adalah olahraga yang pantas disandingkan dengan cabang-cabang bela diri lainnya,” ungkap Ansori.

UM sebagai tuan rumah juga berha­sil menang di beberapa kategori, antara lain pesilat terbaik putra, juara II kategori tunggal dewasa putra, juara II dan III kat­egori tunggal dewasa putri, dan juara I kategori regu dewasa, juara juara I dan II kategori tanding dewasa putra, serta juara I dan III kategori tanding dewasa putri. Safira