NIDA Summer Camp adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh National Institute of Development Administation (NIDA) Bangkok, Thailand. Berlangsung selama delapan hari pada (30/06-8/07), kegiatan ini diikuti oleh 28 negara dari berbagai penjuru dunia. Indonesia adalah negara dengan peserta terbanyak yang berhasil lolos seleksi tahun ini, dengan total delegasi sebanyak 15 mahasiswa dari berbagai daerah. Kabar gembira dan membanggakan datang dari Yogi Imansary, salah satu mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) dari Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), berhasil menjadi salah satu delegasi dalam acara NIDA Summer Camp ke-8 ini.
Acara ini bertujuan untuk mengenalkan budaya Thailand dan juga kampus NIDA yang merupakan satu-satunya kampus di Thailand untuk program pascasarjana yang berfokus pada administrasi pembangunan. Terdapat beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi oleh calon peserta untuk bisa mengikuti The 8th NIDA Summer Camp 2019, di antaranya adalah melengkapi berkas-berkas seperti transkrip nilai akademik, hasil tes TOEFL, membuat esai, dan masih banyak. Selain mengirim berkas tersebut, calon peserta juga harus membuat video dengan durasi selama kurang lebih 2 menit sesuai dengan tema yang diusung tahun ini, yakni “Creative and Innovative Economy”. Peserta yang dinyatakan lolos berhak berangkat ke Thailand dan mendapatkan akomodasi gratis, meliputi makan, tempat tinggal, transportasi, dll.
Banyak kegiatan seru dan tentunya sangat bermanfaat bagi peserta The 8th NIDA Summer Camp. Selain mendapat teman baru, mereka juga mendapat pengalaman baru. Selama 1 minggu, mereka melakukan kegiatan yang dilaksanakan di dalam kampus maupun touring ke berbagai destinasi di luar kampus. Di kampus, mereka berkeliling ke berbagai tempat, seperti perpustakaan, museum, pusat olahraga, ruang belajar, serta ke air terjun Saimaan (Saimaan Waterfall) dan Pattanatara Aquatic Garden yang masih merupakan bagian dari area kampus. Kegiatan utama yang mereka lakukan di kampus adalah belajar bahasa Thailand dan mengikuti kuliah atau workshop mengenai materi yang berkaitan dengan tema kegiatan, di antaranya adalah creative and innovative economy, digital transformation, dan design thinking.
Di luar kampus, peserta diajak berkunjung ke Ayutthaya, yang merupakan ibu kota provinsi di Bangkok bagian Selatan. berlanjut ke istana Bang Pa-In, yang juga dikenal dengan Summer Palace. Selanjutnya, peserta summer camp melancong ke situs budaya dan sejarah di Thailand, yakni Ayutthaya Historical Park, Wat Phanan Choeng, serta The Grand Palace and The Emarld Buddha, tempat yang paling terkenal dan harus dikunjungi di Thailand. Selain itu, mereka juga pergi ke Rattakonsin Exhibition Hall yang merupakan tempat pusat pembelajaran interaktif dengan teknologi multimedia canggih yang memberikan informasi mengenai sejarah, seni, dan budaya di era Rattanakosin atau yang sekarang disebut Bangkok.
Dari seluruh rangkaian kegiatan, Yogi Imansary merasa bahwa kegiatan yang paling berkesan adalah saat acara penyambutan peserta The 8th NIDA Summer Camp. Dalam acara tersebut, delegasi Indonesia yang berjumlah 15 orang, termasuk dirinya, menampilkan tarian Gemu Famire atau Maumere yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Seluruh peserta dari berbagai negara juga ikut menari bersama dan disaksikan oleh perwakilan KBRI Bangkok. Hal tersebut merupakan kebanggaan tersendiri baginya. Yogi mengaku bahwa tidak ada kendala serius selama berada di sana, “Alhamdulillah nggak ada (kendala, red.), sebelum dan pas kegiatan. Tapi mungkin bahasa ya sedikit, karena penulisan dan bacaan yang tidak ada romanjinya, jadi bingung. Tapi masih bisa diatasi sama bahasa tubuh. Oh iya, makanan halal masih sedikit susah,” ujarnya saat diwawancarai beberapa waktu lalu.Nilam