oleh Hendra Susanto

Salam hangat dari tim redaksi kepada seluruh pembaca setia Komunikasi UM. Saat ini, di tengah derasnya arus informasi sebagai media promosi, UM terus berupaya lebih mengenal­kan lembaga ini kepada khalayak melalui branding ikon-ikon khas UM. Usaha men­genalkan UM kepada publik ini dilakukan dengan beberapa model seperti maskot, batik, souvenir, dan berbagai branding lainnya.

Bertepatan dengan kegiatan lustrum yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, UM menga­dakan Lomba Desain Maskot UM. Pembuatan maskot UM bertujuan untuk memberikan pen­guatan pengenalan UM kepada khalayak bahwa UM adalah jelmaan baru dari IKIP Malang yang tetap menjaga kearifan lokal dan visi misi para pendahulunya. Kegiatan lomba desain maskot UM dimulai sejak Juni hingga awal Agustus den­gan tema “Universitas Negeri Malang Berinovasi”. Lomba tersebut terbuka untuk seluruh civitas akademika UM.

Proses penilaian didasarkan pada orisinalitas dan ide desain, kesesuaian isi dengan tema, dan tingkat kemungkinan implementasi sebagai ba­gian dari media promosi UM. Dewan juri yang dilibatkan antara lain Dr. Pujiyanto, M.Sn., Papang Jakfar, S.Sn., Andreas Syah Pahlevi, S.Sn., M.Sn., ACA., dan Yon Ade Lose Hermanto, S.Sn., M.Sn., ACA. Berdasarkan hasil penjurian, diperoleh sepuluh finalis yang lolos, yakni Anisa Larasati (FS), Mohammad Reynaldi Dermawan (FS), Di­mas Rifqi Novica (FS), Dimas Suryo Sumbodo (FS), Okky Bagus Wahyudi (FS), Arif Sutrisno (FS), Mo­hammad Yusrin Abdullah (FS), Miftakhul Jannah (FS), Didi Ilyas Muqaffi (FS), Vanesa Indriani (FS). Akhirnya, nama Annisa Larasati (FS) keluar seb­agai pemenang dengan maskot kebangaannya yang diberi nama “Cakrawala”. Cakrawala lahir dari perpaduan konsep logo UM dengan Topeng Malangan. Maskot imut tersebut dipilih karena memenuhi beberapa persyaratan, yakni memi­liki desain yang mudah dieksekusi secara masal, unik, memiliki orisinalitas yang tinggi, dan juga telah teruji secara ilmiah.

Setelah melalui proses finalisasi, desainer disarankan untuk mengerjakan beberapa revisi, termasuk memberi nama panggilan ‘si Cakra’. Konsep si Cakra merupakan sajian branding mas­kot UM yang disaripatikan dari budaya Panji To­peng Malangan yang memiliki konten edukatif, tri dharma perguruan tinggi, dan stilisasi logo UM. Akhirnya, kulminasi launching maskot UM “Cakrawala” dilakukan tepat pada acara puncak upacara Lustrum XIII dan Dies Natalis ke-65 UM pada (17/10).

Sebagai satu kesatuan puncak launching, pada saat yang bersamaan UM juga merilis batik UM dan digital branding si Cakra melalui sticker digi­tal pada aplikasi What’sApp. Si Cakra secara resmi diperkenalkan kepada khalayak oleh rektor UM, Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd. dengan tujuan, UM akan makin dikenali sebagai sosok baru IKIP Malang yang memiliki identitas orisinal sebagai kampus yang bersahabat, kampus pembelajaran, kampus rujukan, dan kampus bernas inovasi dan prestasi. Si cakra merupakan perwujudan spirit baru UM untuk menatap masa depan dengan penuh percaya diri bahwa UM mampu bersaing dalam era digitalisasi global.

Cakra, sosok yang penuh semangat, ceria, dan optimis menjadi suatu ikon baru kebanggaan UM. Spirit yang dibawa Cakra semoga menginspi­rasi mahasiswa UM dan civitas UM secara umum. Seluruh civitas akademik UM berharap lustrum XIII dan dies natalis ke-65 menjadi tonggak seja­rah kebangkitan UM untuk menggapai kejayaan di masa lalu melalui wajah barunya, Universitas Negeri Malang dan maskot kebanggaannya, “Cakrawala” sebagai pembawa asa baru menca­pai kegemilangan di masa yang akan datang.

Salam Lustrum XIII dan Dies Natalis ke-65 Uni­versitas Negeri Malang. UM Jaga Tradisi, Bernas Inovasi dan akan terus melambungkan prestasi. Jayalah UM, jayalah bangsaku!

Penulis adalah Staf Ahli Wakil Rektor III dan Anggota Pengarah Majalah Komunikasi