Siapa yang tak kenal dengan Kabupaten Malang? Kabupaten wisata ini mempunyai beragam pesona. Jika kita bicarakan wisata, Malang memiliki sejuta wisata yang tidak pernah bosan dan memiliki berbagai daya tarik bagi para wisatawan. Mulai dari wisata budaya, wisata alam sampai dengan wisata kuliner. Café Sawah yang berada di jalan Raya Krajan, Dusun Klajan, Desa Pujon Kidul Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, merupakan salah satu wisata kuliner dan alam yang tepat untuk dikunjungi bersama keluarga, sahabat, maupun rekan kerja.

Di balik keindahannya, wisatawan harus tahu bagaimana awal mula berdirinya Café Sawah ini. Tempat wisata ini berdiri pada tahun 2016 di atas tanah kas milik desa seluas 6.800 m². Hebatnya, wisata ini berdiri bukanlah hasil dari individual atau investor, melainkan hasil dari tangan-tangan kreatif masyarakat desa setempat. Awalnya, tempat ini bernama Kopi Sawah, tetapi seiring berjalannya waktu, warga mengganti namanya menjadi Café Sawah. Café sawah ini arahnya pada kuliner tradisional yang target pasarnya adalah wisatawan usia 50—60 tahun. Menurut mereka, tidak ada ceritanya orang bosan makan dan para orang tua bisa menghabiskan waktunya di sana untuk bernostalgia masa kecil.

Berdirinya Café Sawah ini dilandasi oleh pemikiran ingin membuka peluang usaha bagi masyarakat yang mayoritas berpendidikan rendah. Jika bekerja di luar, mereka hanya akan menjadi pekerja kasar. Selain itu, warga juga menginginkan agar desa tersebut dapat berkembang layaknya desa-desa lain. Tujuan awal membangun usaha tersebut untuk berkegiatan sosial. Pihak Café Sawah berharap pengunjung bisa membaur menjadi satu tanpa membedakan strata sosialnya.

Dulu masyarakat sangat sulit diajak bekerja sama dalam mengembangkan wisata ini karena kualitas SDM di Desa Pujon ini sangat rendah. Sekitar 80% masyarakat hanya menempuh pendidikan formal hingga jenjang SMP. Namun, lambat laun masyarakat mendapatkan bantuan dari pemerintah Kabupaten Malang. “Kami kelola bersama dengan teman-teman cangar wisata binaan dari dinas wisata Kabupaten Malang. Alhamdulillah, kerja keras kami memuai hasil yang bagus,” tutur Ibadur Rohman, Direktur Bumdes.

Menikmati pemandangan yang instagramable

Pada tahun 2017 rata-rata pengunjung tiap bulan hanya 15—20 ribu. Namun, pada tahun 2019 Café Sawah kebanjiran wisatawan dan rata- mencapai lebih dari 60 ribu pengunjung. Hal itu merupakan capaian yang sangat bagus. Partisipasi warga desa juga sangat mendukung untuk menyukseskan berdirinya Café Sawah. Warga desa akhirnya ikut mengelola dan memanfaatkan Café Sawah sebagai peluang usaha mereka, seperti dengan membuka stan dagangan, pertunjukan APV dan motor trill yang biayanya dibebaskan dari Bumdes, dll. Total warga yang bergabung membuka usaha sekitar 150 stan. Total pegawai di usaha milik desa 160 orang dan total serapan semua usaha 700—800 orang.

Bagi wisatawan dari luar kota tidak perlu khawatir. Jalan menuju Café Sawah sangat strategis dan aman. Selain aksesibilitas yang strategis, sambil berkendara wisatawan juga bisa menikmati indahnya pemandangan di sisi kanan dan kiri jalan. Menariknya lagi, untuk memanjakan pengunjung disabilitas menikmati keindahan pemandangan, Café Sawah menyediakan kursi roda dan akses jalan bagi penyandang disabilitas sampai ujung lokasi. Café Sawah juga disediakan beberapa fasilitas seperti musala dan toilet yang memadai.

Spot yang ciamik ala cafe sawah

Café Sawah sangat cocok digunakan untuk tempat melepas penat dan bersantai. Café Sawah juga dilengkapi dengan spot-spot cantik yang instagramable, mulai dari gapura bambu bertuliskan “Desa Wisata Pujon” hingga joglo-joglo bambu yang didesain sedemikian rupa seperti jamur sebagai tempat istirahat. Joglo ini bisa juga dimanfaatkan sebagai spot foto yang menawan. Kupukupu, perahu kayu, dan spot foto tangan yang unik sebagai pelengkap wisatawan saat mengabadikan momen. Selain itu, ada fasilitas berkuda dengan pemandunya yang siap mengantar wisatawan berkeliling menikmati indahnya panorama alam di sekitar Café Sawah.

Ketika kita merasa lelah dan penat setelah berkeliling, wisatawan bisa menikmati menu makanan dan minuman khas pedesaan yang dijajakan, seperti rujak kriuk, rujak legi, aneka olahan ketan, wedang kopi ndeso, dll. Harganya relatif terjangkau, mulai Rp5.000 hingga Rp25.000 rupiah pengunjung sudah bisa makan sampai kenyang. Bagi wisatawan yang membawa anak-anak tidak perlu bingung karena di Café Sawah juga menyediakan wahana permainan anak-anak seperti balon air, dll. Anak-anak juga bisa memberi makan ikan koi di kolamnya langsung, sehingga liburan keluarga pun semakin hangat.

Tiket masuk Café Sawah sangat pas di kantong, yakni Rp10.000 per orang. Café Sawah dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB. Khusus akhir pekan (Sabtu-minggu) tempat ini buka hingga pukul 22.00 WIB. Izam/Nurul