Wiyurejo, salah satu desa di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang yg sebagian besar penduduk bermatapencaharian sebagai peternak sapi perah. Desa yg memiliki 3 dusun dengan 27 RT dan 7 RW ini memiliki potensi produksi susu sapi yang melimpah. Namun sangat disayangkan, masyarakat Wiyurejo langsung menjual susu sapi ke koperasi maupun pengepul di wilayah setempat. Mayoritas masyarakat belum mampu mengolah susu sapi menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi sehingga mampu menyokong perekonomian masyarakat dan desa.

Melihat permasalahan yang ada, 15 mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang tergabung dalam tim Program Hlistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) HMJ Fisika MIPA berupa membantu peningkatan potensi ekonomi masyarakat Desa Wiyurejo melalui sosialisasi, pelatihan dan pendampingan pengolahan produk berbahan susu sapi. Pendampingan ini tidak hanya pada proses produksi, namun juga pada proses sertifikasi pangan dan pemasaran baik di toko/swalayan maupun di e-commerce.

Untuk memaksimalkan proses pendampingan, tim pelaksana bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Malang sebagai pemateri. Hadir 4 orang Nara sumber dari Disnakkeswan yaitu Ibu Ir. Nur Zulaichah, MP., Ibu Nuning Nur Laila, Bapak M. Saiful, dan Ibu Nilam. Para Nara sumber berhasil mengedukasi masyarakat mengenai beragam olahan susu sapi, serba-serbi susu sapi; CCPOB dan sertifikasi pangan; serta branding, kemasan, dan pemasaran. Para peserta sangat antusias bertanya. Untuk mengukur peningkatan wawasan peserta sebagai salah satu indikator keberhasilan kegiatan, dilakukan pre-test dan post-test. Sosialisasi dilaksanakan di Balai Desa Wiyurejo pada Hari Senin, 4 Oktober 2021, dimulai pukul 09.00 WIB.

Kegiatan ini diikuti 13 perwakilan PKK Wiyurejo. Para peserta sanget antusias mengikuti kegiatan. Peserta juga
menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi pada Tim melalui perwakilan mereka Ibu Suliani “Sebenarnya sudah sering diadakan sosialisasi oleh mahasiswa seperti ini, namun setelah sosialisasi selesai, ya sudah, tidak ada keberlanjutannya lagi. Semoga sosialisasi kali ini benar-benar bisa berlanjut dan membantu perekonomian di Wiyurejo”,. Perwakilan Disnakkeswan, Ibu Nuning Nur Laila, juga berharap agar antusiasme masyarakat tidak berakhir setelah selesainya sosialisasi, namun diharapkan bisa berkelanjutan sehingga mampu menciptakan branding baru Desa Wiyurejo sebagai sentra produk olahan susu sapi.

Kontributor: Dinda Aisya Bella