by nida | Jun 26, 2012 | rancak budaya
takkah engkau lihat matahari di batas timur di hari minggu ini, di mana orang berbondongbondong? takkah engkau mendengar berita kematian tetangga melalui corong masjid sore kemarin? takkah engkau ingat tesismu meraungraung di meja kecil di kamar kita menunggu...
by nida | Jun 26, 2012 | rancak budaya
sudah berterjalterjal dan berdakidaki setiap langkah perjalanan kita, sayang. engkau pun selalu mengeluh, tulang punggungmu mulai terserang encok. dan barangkali besok aku mengalami menopause, di balik pagar ini, di balik pagar rumah ini. sudah ribuan ton beras yang...
by nida | Jun 26, 2012 | rancak budaya
Cerpen Natalia Wijayanti Kisah cinta Marni. Dimulai dengan sebuah pertemuan yang biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Pada saat itu, dia ikut ayahnya pergi ke kota Ponorogo. Ayahnya ingin menemui teman lamanya bernama Darmono. Beliau ingin mengadakan hubungan bisnis...
by nida | May 11, 2012 | rancak budaya
Sajak Elyda K. Rara Hei, di mana kau simpan geol mautmu, Lis? Kau bilang di sudut ini aku akan temukan tarian garang tubuh binalmu Di manakah kau sekarang, Lis? Apakah kau masih berselimut lelap setelah semalam kau putar-goyangkan nafsu dan akal para lelaki yang...
by nida | May 11, 2012 | rancak budaya
Sajak Elyda K. Rara Seperti biasa, aku menunggumu membaca di pinggir jendela itu Wajahmu yang sesayu Maria dari Nazaret, namun keras seperti Maria lain dari Magdala terus-menerus menggerus bayang yang mengarus lurus Seperti biasa, di tempat itu selalu kau swarakan...
by nida | May 11, 2012 | rancak budaya
Sajak Elyda K. Rara Jangan kau kira aku ikut kalap atau kalut dalam laku keji senja itu, memang aku hanya batu di bawah kayu belimbing tua yang tak teranggap mata siapa saja Tapi aku dengar, aku menangkap apa saja yang tergelar bak drama perang Mongol ratusan tahun...
