by nida | Dec 19, 2014 | rancak budaya
Oleh Elvandari Solina A Jika kau berkunjung ke rawa dan bertanya kepada daun-daun tentang seorang gadis bersepatu akar bakau, seketika mereka akan menjerit-jerit dan meraung dengan keras, seolah seseorang hendak merobohkan batang tempat bertenggernya. Atau mungkin kau...
by nida | Dec 10, 2014 | rancak budaya
Lairan Batara Kala I Tubuh ini Hapsari Triwati dicari Pecah dari mustika Cupu Retna Dumilah Trilogi caya bidadari Hingga Dewata berebut lupa diri Dewa dan Kala sama subal Seserah Antaboga di gerombolan Dewa Pecah sudah dikira bahari Bumi-Kahyangan mutrani sena Banjar...
by nida | Dec 10, 2014 | rancak budaya
Oleh Royyan Julian Setelah mengalami dua kali kekalahan yang agak tidak terhormat, Yusuf Hamdani tak ingin lagi bertapa di tempat-tempat yang dianggap keramat untuk memulihkan kekuatan sihir yang telah dilucuti oleh ribuan lele dalam pertempuran bahari melawan pasukan...
by nida | Sep 23, 2014 | rancak budaya
Oleh Novia Anggraini Semua orang nampak sedang senang hatinya. Hiruk pikuk terdengar dari seluruh penjuru kampung. Anak-anak kecil berlarian seolah berusaha menebar kebahagiaan kepada siapa saja yang ditemuinya. Kampung kecil yang biasanya sepi nyeyet itu terasa hidup...
by nida | Feb 28, 2014 | rancak budaya
Oleh Dwi Ratih Ramadhany Sudah tiga hari Nafa tersenyum pahit di depan Rana sembari terus membuat pola pada kain morinya. Entah berpura-pura senang atau ia sedang menikmati sakit yang tertahan. Selalu setelah Rana meruntuhkan tasnya di atas kasur lalu segera...
by nida | Feb 28, 2014 | rancak budaya
Fajar Sidik : Sodom dan Gomora sebelum menjadi buta ditemukannya sidik jari malaikat di antara kabut dini hari dan debu di udara daging anak lembu yang dibakar di atas tungku menjadi dingin sebelum dikecap sebab mereka berkata-kata: tak perlu istrimu menjamu kami...